Selasa, 22 February 2022 23:00 UTC
Grafis asesmen Kemenkes pada kasus Covid-19 di Surabaya per 20 Februari 2022. Sumber: Kemenkes RI
JATIMNET.COM, Surabaya – Situasi Covid-19 di Kota Surabaya berada pada Level 4 berdasarkan hasil penilaian atau asesmen Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per tanggal 20 Februari 2022.
Namun dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 12 Tahun 2022 tentang PPKM Darurat yang Menjadi Pedoman Aktivitas Masyarakat, Kota Pahlawan masih berstatus Level 3.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina menjelaskan sejumlah indikator yang mempengaruhi situasi level berdasarkan asesmen Kemenkes. Pertama adalah indikator kasus konfirmasi berada pada tingkat 4, yakni 459,08 per 100 ribu penduduk per minggu. Sementara indikator rawat inap rumah sakit berada pada tingkat 4, yakni 30,29 per 100 ribu penduduk per minggu.
"Sedangkan indikator kematian berada pada tingkat 2, yakni 1,61 per 100 ribu penduduk per minggu," kata Nanik, Selasa, 22 Februari 2022.
Nanik menyebut jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 pada Januari 2022 sampai 20 Februari 2022 di Kota Surabaya sebanyak 27.630 kasus. Ini terdiri dari 5.285 kasus aktif atau 5,58 persen dari total kumulatif kasus Covid-19.
BACA JUGA: Surabaya PPKM Level 3, Kapasitas dan Operasional Tempat Usaha Dibatasi
"Sampai dengan tanggal 20 Februari 2022, angka kesembuhan di Kota Surabaya sebesar 91,65 persen dan angka kasus aktif sebesar 5,58 persen dari total kasus kumulatif Covid-19," ia menjelaskan.
Kendati demikian, Nanik tak menampik angka kematian Covid-19 saat ini meningkat dibanding Januari 2022. Namun, sebagian besar kasus meninggal dirawat di rumah sakit dengan kategori lansia belum vaksin disertai dengan komorbid atau penyakit penyerta.
"Untuk persentase BOR rumah sakit yang terpakai per tanggal 20 Februari 2022, yaitu 42,34 persen. Persentase BOR menunjukkan persentase keterpakaian tempat tidur ruang Covid-19 yang ada di rumah sakit," ia mengungkapkan.
Meski demikian, tidak semua pasien terkonfirmasi dirawat di rumah sakit. Pasien yang dirawat di rumah sakit adalah mereka dengan gejala sedang hingga berat.
"Sedangkan pasien dengan tanpa gejala dan gejala ringan diarahkan ke isolasi terpusat yang disediakan pemerintah atau isoman dengan pemantauan intensif dari Puskesmas wilayah atau mengakses telemedicine," ia memaparkan.
BACA JUGA: Isolasi Terpusat Jadi Upaya Cegah Covid-19 Klaster Keluarga di Surabaya
Di samping itu, upaya menekan dan mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Kota Pahlawan terus dilakukan dengan meningkatkan upaya 3T (Tracing, Testing, Treatment) dan tracing cepat kasus Covid-19 kurang dari 48 jam berkolaborasi bersama tiga pilar.
"Selain itu, juga meningkatkan testing Covid-19 dengan kegiatan surveilans aktif, serta melakukan operasi yustisi penerapan protokol kesehatan," ia menuturkan.
Tak hanya itu, pelaksanaan swab hunter dan vaksin hunter juga kembali dimasifkan di 31 kecamatan dan menerapkan swab massal di tempat yang berisiko. Apabila ditemukan kasus positif, maka langsung dilakukan evakuasi cepat ke tempat isolasi terpusat.
"Juga melakukan blocking area pada wilayah teridentifikasi adanya kasus positif, serta mengoptimalkan giat vaksinasi terutama vaksinasi booster," ia menekankan.
