Logo

BBM Berteknologi Dynaflex Manjakan Kendaraan dengan Segudang Manfaat

Reporter:,Editor:

Selasa, 07 June 2022 10:20 UTC

BBM Berteknologi Dynaflex Manjakan Kendaraan dengan Segudang Manfaat

DISKUSI. Shell Fuel Scientist Colin Chin, VP Marketing Mobility Shell Indonesia Dian Kusumadewi, dan Product Application Specialist Shell Indonesia M. Rachman Hidayat dalam diskusi manfaat dan pengaruh BBM berteknologi bagi kendaraan bermotor.

JATIMNET.COM, Surabaya – Shell menggelar diskusi mengenai manfaat dan pengaruh bahan bakar minyak (BBM) berteknologi bagi kendaraan bermotor, Selasa, 7 Juni 2022. Bertempat di Spazio Hall, diskusi tersebut menghadirkan Colin Chin selaku Shell Fuel Scientist dan M. Rachman Hidayat selaku Product Application Specialist Shell Indonesia.

Tak ketinggalan, beberapa tamu undangan dari komunitas otomotif di Surabaya serta beberapa jurnalis juga turut dihadirkan dalam diskusi tersebut. Adapun dalam diskusi yang dikemas secara santai ini selain membahas mengenai berbagai macam topik seputar pengaruh BBM terhadap kinerja mesin kendaraan, juga ditunjukkan pula hasil riset dan penelitian Shell mengenai bahan bakar, serta diluruskannya mitos dan asumsi yang ada mengenai bahan bakar.

Pada kesempatan ini, Shell Fuel Scientist Colin Chin mengungkapkan bahwa performa mesin sebenarnya tidak hanya bergantung pada kadar oktan untuk bensin, atau setana untuk diesel saja. Namun, hal yang tak kalah penting lainnya adalah kemampuan bahan bakar dalam mempertahankan kebersihan mesin dari endapan.

BACA JUGA: Etanol dari Molasses Jadi Alternatif Energi Terbarukan yang Dapat Kurangi Impor Migas

“Tantangan utama pada kendaraan masa kini (mesin modern) pada umumnya adalah mesin lebih kecil tapi bertenaga. Kondisi ini membuat mesin bekerja dalam suhu lebih panas, beban mesin lebih besar, dan tekanan lebih tinggi,” kata ilmuwan Shell asal Malaysia itu, Selasa 7 Juni 2022.

Karena itu, pengguna kendaraan bermotor tidak disarankan untuk menggunakan BBM dengan oktan di bawah kadar oktan yang direkomendasikan pabrikan, untuk menghindari terjadinya endapan tersebut.

“Penggunaan bahan bakar dengan nilai oktan yang lebih tinggi dari rekomendasi pabrikan akan membuat mesin modern dapat mengoptimalkan performanya karena mempunyai perangkat engine management system,” ia menjelaskan.

Hasil penelitian dari Shell menunjukkan BBM oktan tinggi terlebih yang disertai dengan zat aditif seperti Dynaflex, justru berpengaruh baik terhadap kinerja semua jenis mesin kendaraan bermotor, termasuk yang sudah berumur atau tua.

“Zat aditif Dynaflex terbukti secara ilmiah mampu membersihkan endapan pada mesin kendaraan yang sudah tua sekalipun. Ketika endapan sudah dibersihkan, serapan bahan bakar akan lebih optimal dan tidak ada bahan bakar yang tertinggal di mesin sehingga membuat konsumsi bahan bakar jadi lebih irit,” kata Product Application Specialist Shell Indonesia M. Rachman Hidayat.

BACA JUGA: Ingin Motor Matik Hemat, Coba Tips Ini

Menurutnya, ini juga sekaligus mematahkan mitos dan asumsi yang menyebutkan jika mesin kendaraan bermotor yang sudah berumur tidak perlu menggunakan bahan bakar berteknologi Dynaflex. Pasalnya, fakta membuktikan bahwa mesin kendaraan bermotor yang sudah tua atau dengan kilometer tinggi justru ‘depositnya’ cenderung lebih banyak.

“Nah kalau menggunakan bahan bakar standar, depositnya tambah banyak tapi tambah loyo tarikannya (penggunaannya). Sementara dengan bahan bakar berteknologi Dynaflex merupakan cara termudah untuk membuat bersih mesin tanpa macam-macam,” ia memaparkan.

“Dengan itu, gas kendaraan dengan kecepatan tinggi! Maka seketika itu bisa langsung membersihkan kerak hampir seperti baru. Itu sudah dibuktikan sendiri oleh teman-teman, baik menggunakan motor maupun mobil. Itu adalah fakta di lapangan,” ia menegaskan.

Lebih rinci, salah satu penyebab borosnya konsumsi bahan bakar pada kendaraan adalah karena bagian kritis mesin seperti katup saluran masuk dan injektor langsung yang kotor karena penggunaan BBM yang tidak mengandung zat aditif pembersih endapan.

“Mesin yang kotor bekerja lebih buruk. Jika beberapa bagian kritis mesin terselimuti oleh endapan yang tebal, akan menghambat aliran dan proses injeksi bahan bakar ke mesin. Tentunya akan mengakibatkan penurunan performa dan mempengaruhi efisiensi mesin,” kata Colin kembali.

Tak kalah penting, hasil penelitian dari Shell juga menunjukkan bahwa sebanyak 15 persen energi mesin terbuang melalui gesekan. Karena itu, dengan adanya zat aditif pengurang gesekan, efisiensi mesin dapat ditingkatkan karena hal tersebut dapat mengurangi energi yang terbuang melalui gesekan.

“Molekul zat aditif Dynaflex juga terbukti mampu mengurangi gesekan antara piston dan dinding silinder pada mesin, serta membentuk lapisan kuat dalam berbagai kondisi, baik di kemacetan maupun perjalanan jauh,” ia menerangkan.

Berdasar itulah, Shell pun menggunakan zat aditif Dynaflex ini di semua produk bahan bakar berteknologinya, untuk memaksimalkan performa dan efisiensi mesin. Mulai dari Shell Super hingga Shell V-Power untuk mesin kendaraan berbahan bakar bensin, serta Shell Diesel Extra untuk mesin kendaraan berbahan bakar diesel.

BACA JUGA: Ini Bahaya Sering Isi Bensin saat Tangki Kosong

“Jadi teknologi Dynaflex ini membantu mengurangi gesekan dan membersihkan engine dari endapan, mengambilnya keluar dan dibakar dalam engine, kemudian dibuang lewat knalpot. Jadi jangan khawatir, kotorannya tidak mengendap di dalam mesin kendaraan,” ia memastikan.

Dalam diskusi ini, Shell juga memperkenalkan kampanye #TakSemuaSama melalui media sosial, dengan mengangkat tema seputar manfaat dan pengaruh BBM berteknologi bagi kendaraan bermotor. Kampanye melalui sejumlah postingan di Instagram yang bersifat edukasi ini dimaksudkan agar konsumen lebih cerdas memilih bahan bakar yang berkualitas.

“Karena bahan bakar Shell tidak sama, bahan bakar Shell berteknologi. Salah satu tujuan dari kampanye #TakSemuaSama untuk mendobrak barrier itu. Selain produk yang dijual premium, juga service yang terstandarisasi,” kata VP Marketing Mobility Shell Indonesia Dian Kusumadewi yang turut hadir dalam diskusi ini.

Ia pun memastikan SPBU Shell sebagai tempat destinasi sangat terbuka lebar untuk semua konsumen. Mulai dari BBM-nya, segi kenyamanan untuk beristirahat, sampai service yang diberikan. Sehingga bukan hanya kendaraannya saja yang di maintenance, tapi konsumen pemilik kendaraannya pun juga.

“Kalau misalnya memang belum nyaman untuk mencoba BBM-nya, bisa dimulai dengan mencoba makanan atau snack di Shell Select, atau mencoba ganti oli. SPBU kita ini bukan sesuatu yang eksklusif hanya untuk beli bensin, tapi kita menyebutnya adalah destinasi. Bisa untuk nongkrong, bisa juga sebagai tujuan untuk mensupport mobilitas konsumen,” ia menandaskan.