Senin, 04 November 2019 12:36 UTC
BERDUKA. Seorang warga menggendong jenazah Andini Ayuningtyas (5 bulan) yang menjadi korban penganiayaan oleh ayahnya sendiri di Ngawi, Minggu 3 November 2019. Foto: Ist
JATIMNET.COM, Ngawi – Kepolisian Resor Ngawi menangani kasus penganiayaan hingga menewaskan Andini Ayuningtyas (5 bulan). Bayi perempuan itu diduga menjadi pelampiasan amarah Muhammad Juniarto Wibowo (31), ayah kandung korban.
Kapolres Ngawi AKBP Pranatal Hutajulu mengatakan, Juniarto sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pria yang saban hari bekerja sebagai sopir itu ditahan di Mapolres Ngawi. "Pelaku mengaku telah menganiaya anaknya sendiri," kata Pranatal, Senin 4 November 2019.
BACA JUGA: Mahasiswi Temukan Bayi di Depan Rumah Bidan di Blitar
Berdasarkan hasil penyelidikan, kapolres melanjutkan, penganiayaan yang dilakukan pelaku karena dipicu pertengkaran dengan Dwi Rahayu (27), istrinya. Pada Sabtu malam 2 November 2019, pasangan suami - istri ini terlibat cekcok di kediaman mereka yang masuk wilayah Desa Tawun, Kecamatan Kasreman, Ngawi.
Hingga akhirnya, Juniarto pergi ke rumah orang tuanya di Dusun Ngantru, Desa Ngawi Purba. Kepergiannya dengan menggendong Andini dan dibonceng sepeda motor yang dikendarai salah seorang kerabatnya. Saat dalam perjalalanan, korban terus menangis dan membuat ayahnya jengkel.
Karena tak kuasa menahan amarah, bayi perempuan itu dipukul hingga tujuh kali. Adapun bagian tubuh yang menerima pukulan seperti wajah, kepala bagian belakang, dan punggung. Setelah tiba di lokasi yang dituju, pihak orang tua pelaku sempat membawa Andini ke puskesmas. Namun, bayi itu sudah meninggal.
BACA JUGA: Penemuan Jenazah Ibu dan Bayi di Pepelegi, Korban Diduga Meninggal Saat Melahirkan
Setelah itu, korban dibawa ke rumah duka di Dusun Ngantru. Saat jenazah dimandikan, warga mengetahui adanya luka lebam di beberapa bagian tubuh korban. Karena curiga, kejadian itu dilaporkan ke Mapolsek Ngawi. Jenazah Andini akhirnya dibawa ke kamar mayat untuk menjalani visum bagian luar.
"Hasilnya diketahui ada bekas pukulan pada wajah, kepala, dan punggung," ujar Pranatal kepada sejumlah jurnalis.
Sementara itu, Dwi Rahayu, ibu Andini mengatakan bahwa pertengkarannya dengan Juniarto, suaminya dipicu karena ajakannya pergi bersama pada Sabtu malam. Namun, keinginan itu ditolak oleh pelaku dengan alasan hendak bekerja. "Pilih kerja atau anak. Tapi, dia malah pergi dengan membawa anaknya," ujar Dwi.