Logo

Bawa Hewan Ternak ke DPRD Jember, Pedagang Desak Pasar Hewan Dibuka Kembali

Reporter:,Editor:

Rabu, 13 May 2020 15:40 UTC

Bawa Hewan Ternak ke DPRD Jember, Pedagang Desak Pasar Hewan Dibuka Kembali

PASAR HEWAN. Pedagang membawa hewan ternak mereka di DPRD Jember saat menuntut pasar hewan yang ditutup akibat Covid-19 dibuka kembali, Rabu, 13 Mei 2020. Foto: Faizin Adi

JATIMNET.COM, Jember – Aksi tak biasa dilakukan para pedagang hewan ternak saat mengadukan nasibnya di DPRD Jember, Rabu, 13 Mei 2020. Belasan hewan ternak berupa sapi dan kambing ikut dibawa dan diikat di halaman gedung DPRD setempat.

Bahkan mereka mengancam akan menitipkan hewan ternak mereka jika tuntutan tidak segera dipenuhi. Mereka mendesak pasar hewan yang ditutup sebagai pencegahan Covid-19 segera dibuka kembali. Sebab pedagang tak punya penghasilan akibat pasar hewan ditutup.

"Kami sudah tidak mau diberi janji lagi. Kami mendesak hari ini juga ada solusi konkret, pasar hewan ternak harus dibuka," ujar Ketua Paguyuban Pedagang Hewan Ternak Jember, Prasetiono, saat menyampaikan keluhan rekan-rekannya di Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Jember.

BACA JUGA: Merugi, Pedagang Desak Seluruh Pasar Hewan di Jember Dibuka 

Pertemuan ini lanjutan dari pertemuan Senin, 11 Mei 2020. Agenda kali ini mendengarkan penjelasan dari eksekutif dan kepolisian. Sayangnya, pejabat Pemkab Jember yang datang hanya dari Dinas Ketahanan Pangan yang tidak bisa memberi keputusan apapun karena tidak berwenang.

DPRD Jember sebenarnya sudah mengundang Satgas Covid-19 yang dipimpin Bupati Jember Faida dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember yang membawahi pengelolaan pasar termasuk pasar hewan. Namun Bupati dan pejabat Disperindag tak hadir.

"Mohon dipahami, keputusan untuk membuka pasar hewan ternak ada di tangan Bupati. Sebenarnya Bupati beserta jajarannya sudah kami undang untuk hadir hari ini, namun sama sekali tidak ada respons," ujar Anggota komisi B DPRD Jember Mashuri Harianto.

Penjelasan politikus PKS ini tidak diterima sepenuhnya oleh para pedagang. Mereka mengancam akan menaruh hewan ternak mereka di halaman DPRD. Mereka juga mengancam akan mendatangi kantor Disperindag dan Bupati.

BACA JUGA: Deteksi Covid-19, Ratusan Pedagang Pasar di Probolinggo Jalani Rapid Test

Para pedagang hewan ternak mengaku sudah kesulitan mencari nafkah sejak pasar hewan ternak ditutup oleh Pemkab Jember.

"Kami ini paham risiko Covid-19. Tetapi kenapa yang tidak boleh buka hanya pasar hewan ternak. Sedangkan pasar tradisional dan mal dibiarkan buka. Ini diskriminasi," ujar Prasetiono disambut tepuk tangan rekan-rekannya.

Upaya perwakilan Polres Jember untuk mendinginkan suasana sempat buntu. "Ini masalah perut, Pak. Kalau Pak Polisi dan pegawai enak, diliburkan masih tetap dapat gaji. Lha kami dilarang berdagang, mau makan apa," ujar Aan, salah satu perwakilan pedagang dari Pasar Hewan Ternak di Kecamatan Ambulu. Suasana sempat memanas karena pedagang ingin ada keputusan pembukaan pasar hewan hari ini juga.

Menurut para pedagang, Pemkab Jember tidak memberi solusi konkret selain menutup pasar untuk mencegah penyebaran Covid-19. "Berharap dapat bantuan PKH, datanya tidak jelas. Anak istri kami mau makan apa," ujar salah satu pedagang.

Situasi kian memanas karena para pedagang ngotot akan mendatangi kantor Disperindag dan Bupati. Rencana itu ditentang polisi. "Kami memahami kondisi Bapak. Tetapi ketertiban harus dijaga," ujar Kasat Intelkam Polres Jember AKP Dartok Darmawan.

Pertemuan akhirnya diskors untuk memberikan waktu lobi. Sembari para pedagang bersiap-siap untuk berangkat ke kantor Bupati dan Disperindag, Dartok tampak sibuk berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk melakukan lobi.

BACA JUGA: Memutus Mata Rantai Covid-19, Operasi Ketupat Cegah Pemudik

Selang 30 menit, pimpinan Paguyuban Pedagang Hewan Ternak mengumumkan secara sepihak bahwa mulai besok pasar hewan ternak kembali dibuka. "Tetapi kita harus tertib, tidak boleh merusak papan larangan dari pemerintah. Kita juga harus ada kesadaran untuk mematuhi protokol pencegahan Covid-19. Jaga jarak, pakai masker dan sabun serta jaga kebersihan," ujar Prasetiono.

Namun, beberapa menit kemudian, Anggota DPRD Jember yang memediasi pertemuan, Nyoman Aribowo, mengumumkan bahwa telah tercapai kesepakatan dari hasil mediasi melalui telepon yang dilakukan Kasat Intelkam Polres Jember dengan sejumlah pejabat Pemkab Jember yang tidak menghadiri undangan dewan.

"Saya sudah menghubungi (Pemkab Jember), sudah diizinkan untuk pasar hewan ternak kembali buka. Tetapi mohon tunggu waktu dua hari karena pasar akan terlebih dahulu disterilisasi dengan disinfektan," ujar Kasat Intelkam Polres Jember AKP Dartok Darmawan.

Para pedagang akhirnya bersedia mematuhi syarat tersebut termasuk pembatasan jam operasional pasar hewan. Mereka akhirnya membubarkan diri dengan tertib. "Kita siap keluar uang buat beli masker dan sabun. Yang penting kita bisa berjualan mencari nafkah," ujar Prasetiono.