Logo
Sumping adalah jajanan yang terbuat dari tepung beras, yang biasa dikenal dengan kue nagasari

Banyuwangi Gelar Festival Sumping Kopi Pait

Reporter:

Minggu, 16 December 2018 05:56 UTC

Banyuwangi Gelar Festival Sumping Kopi Pait

Aneka jajanan yang disuguhkan dalam Festival Sumping Kopi Pait di Desa Jelun, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi. Foto: Istimewa

JATIMNET.COM, Banyuwangi - Upaya mengangkat tradisi lokal lewat sebuah festival terus dilakukan di Kabupaten Banyuwangi. Kali ini, tradisi lokal yang diangkat adalah tradisi Sumping Pait di Desa Jelun, Kecamatan Licin.

Digelar selama dua hari sejak Jumat hingga Minggu, 14-16 Desember 2018, Festival Sumping Pait digelar di Desa Jelun. Festival ini semacam festival kuliner jajanan lokal.  

Festival ini menyuguhkan jajanan khas Desa Jelun, yakni sumping. Sumping, adalah jajanan yang terbuat dari tepung beras, yang biasa dikenal dengan kue nagasari.

Bedanya, warga Jelun membuat kue sumping ini dengan berbagai varian isi. Tidak hanya pisang, namun juga diisi dengan kacang hijau, ketela manis, hingga ketela pohon.

BACA JUGA: Banyuwangi Kembangkan Destinasi Wisata Arsitektur

Digelar pertama kali, Festival dibuka Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan langsung menjadi tontonan baru bagi masyarakat ataupun wisatawan yang datang ke Banyuwangi untuk berakhir pekan. Ratusan warga dan wisatawan hadir dalam festival tersebut.

Bupati Anas mengatakan festival yang mengangkat tradisi lokal ini terus digalakkan dan dikembangkan. Selain untuk melestarikan tradisi, dengan difestivalkan bisa menjadi perekat gotong royong warga.

"Saya bangga dengan masyarakat disini yang bisa memanfaatkan potensi yang ada menjadi sebuah festival yang menarik. Ini bisa terus menjadi contoh desa-desa lain," kata Anas, Sabtu, 15 Desember 2018. Ditambahkan Anas, festival yang berangkat dari potensi warga setempat ini, diharapkan bisa menjadi sumber ekonomi masyarakat.

"Saya kira ini bisa lebih dikembangkan sehingga bisa menjadi alternatif wisata kuliner tradisonal baru di Banyuwangi. Apalagi Desa Jelun berada di kaki Gunung Ijen yang tentunya hawanya masih segar dan daerahnya masih alami. Pasti menarik untuk wisatawan," kata Anas melalui rilis yang diterima Jatimnet.com.

Jajanan sumping biasanya disuguhkan saat hajatan atau lebaran saja. Dalam festival ini, warga setempat mengenalkan cara menikmati kue sumping ala Desa Jelun. Kudapan sumping dinikmati bareng secangkir kopi hitam yang rasanya pahit. Makanya, festival ini diberi nama Festival Sumping Kopi Pait.

"Bila ingin kopi yang rasanya manis, kita menawarkan gula aren untuk pemanisnya. Bukan gula putih, karena gula aren adalah khas desa kami," imbuh tokoh masyarakat Desa Jelun, Nasrudin Sarkawi.

Beraneka ragam makanan khas desa setempat juga bisa dijumpai dalam festival ini, mulai nasi keruk, pecelan, urap-urap, semanggi kukus, pepesan belut hingga semur jengkol. Tak hanya itu, jajanan lainnya seperti cenil, cendol, rujak kecut dan buah-buahan yang menjadi andalan juga disajikan.