Logo

Bantu Persalinan Warga Binaan, Petugas Rutan Gresik Gantikan Peran Ayah

Reporter:

Jumat, 26 November 2021 06:20 UTC

Bantu Persalinan Warga Binaan, Petugas Rutan Gresik Gantikan Peran Ayah

Salah seorang petugas rutan yang menggantikan peran ayah, karena salah seorang perempuan yang menjadi warga binaan di Rutan Gresik melahirkan bayi laki-laki. Foto: Humas Kemenkumham

JATIMNET.COM, Gresik - PH, berusia 23 tahun sebagai warga binaan ini harus melahirkan bayi laki-laki di dalam Rutan Gresik Kanwil Kemenkumham Jatim.

Hal itu diawali, pada Rabu 24 November 2021, sekitar pukul 23.00 WIB sudah menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan, karena sudah mengalami kontruksi, dan tidak lama, bayi pun lahir dari rahim PH.

Lahirnya bayi laki-laki, ada hal yang menarik, yakni salah seorang petugas pun menggantikan peran ‘ayah’ bagi bayi yang masih merah itu.

Perawat Rutan Gresik yang sedang piket melakukan observasi untuk memastikan tanda-tanda mau melahirkan. “Sepuluh menit kemudian, PH dirujuk ke IGD RS Ibnu Sina karena sudah mengalami pembukaan pertama,” kata Karutan Gresik Aris Sakuriyadi.

Baca Juga: Dosis Terbatas, Warga Binaan Lapas Jember Divaksin Covid-19 Bertahap

Perempuan yang terjerat kasus narkotika melewati malam itu dengan penuh emosi dan menguras banyak energi. Diantara hidup dan mati. Namun, perempuan yang divonis 6 tahun 2 bulan itu berhasil melewati masa-masa itu. 

Dan tepat pukul 07.20 WIB keesokan harinya, telah lahir secara normal bayi laki-laki. “Alhamdulillah, bayi kondisi sehat dengan BB 2,920 kg dan TB 49 cm,” kata Aris.

Selama proses melahirkan, perempuan yang masuk ke Rutan Gresik sejak Bulan Juli 2021 itu didampingi seorang petugas rutan bernama Agung Setyo Darminto. Dan dengan sigap, Agung yang mengawal proses lahiran tersebut melakukan ritual penyambutan bayi secara islam. 

Yaitu dengan mengumandangkan adzan dan iqomah di kedua telinga bayi. “PH memang pesan agar bayinya bisa disambut dengan cara islam, sehingga petugas kami juga sudah mempersiapkan diri,” lanjut pria lulusan AKIP angkatan ke-34 itu.

Baca Juga: Akan Diperluas, Rutan Surabaya Percepat Relokasi Warga Binaan

Aris menjelaskan bahwa sejak Oktober lalu terdapat dua ibu hamil dengan usia kandungan sudah mencapai 8 bulan yang harus menghabiskan masa hukumannya di Rutan Gresik. Pihak rutan telah memberikan perhatian lebih kepada warga binaan yang memang dalam kondisi hamil tua. 

Berbagai pelayanan seperti senam ibu hamil, cek kondisi kehamilan dengan USG, pemberian vaksin hingga multivitamin serta susu bagi warga binaan yang sedang hamil telah diberikan pihak rutan. “Semua dilakukan agar janin di dalam kandungan tetap sehat dan tanpa ada gangguan dalam perkembangannya,” urainya. 

Sementara, Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono mengapresiasi pelayanan yang dilakukan jajarannya, dalam memberikan pelayanan dan fasilitas yang terbaik sebagai pemenuhan hak warga binaan dalam hal kesehatan. 

"Semua layanan ini gratis tanpa dipungut biaya sepersen pun. Ini merupakan bukti kita dalam memberikan pelayanan prima terhadap warga binaan,” kata Krismono