Logo

Banjir Terjang 3 Kecamatan di Kabupaten Probolinggo

Reporter:,Editor:

Minggu, 28 February 2021 09:00 UTC

Banjir Terjang 3 Kecamatan di Kabupaten Probolinggo

TERJANGAN BANJIR. Banjir merendam perkampungan warga di Desa Pajurangan, Kecamatan Gending, Minggu 28 Februari 2021. Foto : Zulkiflie.

JATIMNET.COM, Probolinggo - Tingginya curah hujan yang terjadi sejak pukul 12.10 WIB hingga pukul 24-50 WIB, Sabtu 27 Februari 2021, membuat 3 kecamatan di Kabupaten Probolinggo terdampak banjir.

Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanganan Bencana Daerah (https://jatimnet.com/cari?q=BPBDBPBD) Kabupaten Probolinggo, Aries Setiyawan menyebutkan 3 kecamatan terdampak banjir, yakni Kecamatan Tegalsiwalan, Dringu dan Gending.

Di Kecamatan Dringu sendiri, tercatat lebih dari seribu rumah yang terdampak terjangan banjir. Di mana lokasinya terbagi kedalam tiga dusun, yakni Dusun Krajan Desa Dringu sebanyak 1.650 KK dan Dusun Bandaran sebanyak 15 KK, serta Dusun Satrian Desa Kedungdalem sebanyak 103 KK.

"Jadi warga terdampak banjir paling banyak, ada di Kecamatan Dringu mas. Penyebabnya tanggul jebol, sehingga air yang mengalir di sungai setempat meluber ke perkampungan warga setinggi 1 meter lebih," katanya saat dikonfirmasi, Minggu 28 Februari 2021.

Baca Juga: Banjir Setinggi Satu Meter Campur Lumpur Terjang Rumah Warga Probolinggo

Meski demikian, terjangan banjir sendiri di beberapa titik tersebut, sudah mulai berangsur surut sejak minggu pagi hingga siang, warga langsung melakukan pembersihan rumahnya dari material sampah dan lumpur, yang terbawa banjir. Di Kecamatan Gending sendiri, banjir terjadi di Dusun Sekolahan, Desa Pajurangan dimana ada sekitar 70 KK yang terdampak.

Warga setempat, Bambang mengatakan, selain faktor intensitas hujan yang cukup tinggi, terjangan banjir juga disebabkan tanggul plengsengan di pinggir sungai yang kurang tinggi. "Sudah bertahun-tahun tidak diplengseng mas, jadinya saat musim datang pasti langganan banjir,"ungkapnya.

Bambang berharap, ada langkah kongkrit dari pemerintah desa hingga daerah, agar terjangan banjir tidak terus-terusan terjadi di desanya. Menyikapinya, Camat Gending Raden Roro Deny Kartika Sari mengatakan, akan segera melakukan koordinasi dengan dinas terkait guna menemukan solusinya.

 

Deny menyebut, hasil peninjauannya di lapangan ditemukan banyak pepohonan di pinggir aliran sungai, sehingga disinyalir menghambat kelancaran aliran air.

 

"Saya imbau masyarakat sekitar, untuk tidak lagi menanam pohon di pinggir aliran sungai. Jangan menanam ditanaman yang bukan pada tempatnya,"tegasnya.