Banjir Landa Pemukiman di Pusat Kota Jember, Terparah Dalam 10 Tahun Terakhir

Faizin Adi

Reporter

Faizin Adi

Jumat, 29 Januari 2021 - 23:40

banjir-landa-pemukiman-di-pusat-kota-jember-terparah-dalam-10-tahun-terakhir

BANJIR: Banjir parah yang menerjang pusat kota Jember pada Jumat 29 Januari 2021. Foto: Istimewa.

JATIMNET.COM, Jember - Ratusan rumah yang ada di sepanjang aliran Sungai Bedadung, terendam banjir pada Jumat 29 Januari 2021. Ratusan rumah tersebut berada di sepanjang aliran sungai yang melintasi sejak utara hingga selatan pusat kota Jember.

Yakni mulai dari Kecamatan Jelbuk, Kalisat, Pakusari, Patrang, Sumbersari, Kaliwates, hingga Sukorambi. Diperkirakan, banjir yang berasal dari luapan Sungai Bedadung itu berasal dari kiriman luapan air dari Bondowoso.

“Ini banjir terburuk selama 10 tahun terakhir. Melanda di pusat kota Jember,” kata Plt. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo saat dikonfirmasi dari lokasi bencana.

Ratusan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember dibantu TNI/Polri dan relawan masyarakat lain saat ini tersebar di titik-titik banjir untuk melakukan pertolongan. Seorang bayi yang ada di pinggir Jembatan Semanggi, bahkan dikabarkan sempat hanyut terbawa air, namun berhasil diselamatkan.

Baca Juga: BPBD Jatim Kirim Logistik Warga Terdampak Banjir Jember

“Tim Tagana saat ini sudah diterjunkan ke berbagai lokasi. Prioritas utama kita saat ini adalah melakukan penyelamatan nyawa manusia,” tutur Heru.

Salah satu jembatan yang ada di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, bahkan ada yang sampai retak karena terjangan banjir. Padahal, jarak ketinggian antara permukaan sungai dengan jembatan pada masa normal mencapai lebih dari 15 meter.

Sebuah rumah di pinggiran sungai tersebut juga hanyut terbawa arus. “Iya benar, pokoknya di bantaran sungai. Bayangkan, memang parah sekali, itu kan tinggi jembatannya dari permukaan sungai,” papar Heru.

Pertolongan dan penanganan banjir ini semakin dilematis karena ketiadaan anggaran untuk bencana. Sebab, sejak 01 Januari 2021, jalannya pemerintahan di Pemkab Jember tidak memiliki anggaran sepeserpun. Gaji ASN juga sempat terlamabat. “Kita tidak bahas anggaran dulu, prioritas penanganan bencana,” tegas Heru.

Baca Juga: Banjir Mulai Surut, PMI Jember Terjunkan Tim Pembersih Sumur dan Rumah

Salah seorang warga Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Rudi, yang rumahnya ikut terendam banjir menyatakan, luapan air datang tiba-tiba ke permukiman mereka yang ada di bantaran Sungai Bedadung. Tepatnya di pinggir Jembatan Semanggi yang merupakan pusat kota Jember. 

“Hanya dalam waktu sekitar 20 menit, tiba-tiba banjir masuk ke rumah. Tidak sempat menyelamatkan barang-barang. Yang penting nyawa dulu,” tutur warga.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala BPBD Jember, Mat Satuki menyatakan, pihaknya telah melakukan upaya penanganan memberikan bantuan logistik dengan keterbatasan yang ada. 

“Malam ini (Jumat 29 Januari 2021), kami hanya bisa menyiapkan makanan siap saji sebanyak 200 bungkus, untuk warga yang terdampak banjir. Yang benar-benar sejak sore tadi belum makan karena belum bisa memasak akibat banjir. Besok pagi kita siapkan 1.000 bungkus untuk dapur siap saji,” katanya tanpa menjelaskan sumber dana untuk penanganan bencana ini

Baca Juga