Logo

Banjir di Mojokerto, Warga Mulai Kekurangan Air Bersih

Reporter:,Editor:

Rabu, 05 February 2020 11:30 UTC

Banjir di Mojokerto, Warga Mulai Kekurangan Air Bersih

no image available

JATIMNET.COM, Mojokerto - Puluhan Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir di Dusun Bekucuk dan Dusun Tempuran, Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto mulai kesulitan memperoleh air bersih, Rabu 5 Februari 2020.

Sumber mata air dari sumur warga keruh, akibat banjir sehingga tak layak konsumsi. Banjir yang melanda puluhan KK ini, sudah berlangsung lebih dari tiga hari. Bahkan sampai saat ini, masih belum surut, ketinggian air pun mencapai 30 sentimeter hingga 70 sentimeter.

Salah satu warga Dusun Bekucuk, Lasio (65) mengaku, dampak banjir yang tak kunjung surut, dirinya sulit memperoleh air bersih, karena sumber air di rumahnya keruh bercampur air banjir. Ia pun terpaksa harus membeli air isi ulang yang harganya cukup mahal tersebut.

BACA JUGA: Sungai Meluap, SDN di Mojokerto Terendam Banjir

"Saat ini bantuan makanan berupa nasi bungkus sudah ada, tapi kalau air bersih yang belum," katanya, Rabu 5 Februari 2020.

Kekurangan air bersih itu tidak menimpa Lasio saja, melainkan hampir semua warga terdampak banjir. Warga terpaksa membeli air isi ulang, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi setiap hari, seperti minum dan mandi. "Air isi ulang dipakai untuk memenuhi kebutuhan masak dan minum saja," katanya.

Hal senada juga diungkapkan Sumarmi (45), ia membeli air bersih isi ulang untuk dikonsumsi seperti keperluan masak dan minum.

"Saya harapkan pemerintah memberikan bantuan mengirim air bersih, untuk kebutuhan sehari-hari. Karena sudah tiga hari ini tidak ada bantuan sama sekali dari pemerintah," katanya.