Selasa, 10 September 2024 04:20 UTC
Petugas kepolisian melakukan olah TKP di lokasi lahan tebu yang terbakar dan menewaskan petani di Dusun Gondoruso, Desa Japanan, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Selasa, 10 September 2024. Foto: Hasan
JATIMNET.COM, Mojokerto – Nasib nahas dialami seorang petani tebu di Dusun Gondoruso, Desa Japanan, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. Ia meninggal dunia terpanggang di tengah area lahan tebu, Selasa pagi, 10 September 2024.
Korban diketahui bernama Dawam, 82 tahun, asal Dusun Kajangan, Desa Mojokusumo, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. Kejadian ini diketahui warga yang juga keluarganya sekitar pukul 09.30 WIB.
Damis, 55 tahun, salah satu keluarga mengatakan saat itu dirinya ingin mendatangi korban dan mengajak Kepala Dusun Tanjungan yang lahannya ikut terbakar.
BACA: Diduga Lelah, Buruh Tani Ini Meninggal Dunia saat Panen Padi
"Nah tahu-tahunya itu karena lahan Polo (Kepala Dusun) ikut terbakar, akhirnya adik ipar korban mau ke lokasi sambil ngajak Polo Tanjungan buat ngelihat lahannya yang ikut terbakar," ujarnya.
Nahas, setibanya di lokasi dan dilakukan pencarian, ayah dengan lima anak tersebut sudah ditemukan dalam posisi tertelungkup dan mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya.
Pakaian yang dikenakan, seperti kaos, celana pendek turut terbakar dan tersisa hanya bagian bawah pakaian dalam. Sementara sepatu boot yang dikenakan korban tampak meleleh.
"Sudah meninggal, posisinya tertelungkup. Kaos, celana pendeknya habis (terbakar), sisa celana dalam yang kelihatan," ujar Damis.
BACA: Hendak Semprot Padi, Petani Ini Jatuh dan Meninggal di Sawah
Keluarga menduga korban kesulitan bernapas saat membakar sisa akar tebu di lahan miliknya seluas 6x200 meter persegi tersebut. Hingga akhirnya terjatuh dan tak bisa menyelamatkan diri.
Korban diketahui mulai melalukan aktivitas pembakaran lahan sejak pukul 09.00 WIB. "Orangnya sudah tua, khan asap tebal juga, jadi susah napas. Sepertinya mau madamkan api yang menjalar ke lahan Polo, tapi tidak mampu. Apinya besar, angin juga kencang," katanya.
Usai melakukan olah TKP, Tim Inafis Polres Mojokerto Kota melanjutkan identifikasi jenazah korban yang dibawa ambulans ke rumah duka.
