Logo

Bahaya, Besi Penutup Gorong-gorong di Mojokerto Raib

Reporter:,Editor:

Selasa, 23 March 2021 07:00 UTC

Bahaya, Besi Penutup Gorong-gorong di Mojokerto Raib

PEDESTRIAN: Sembilan penutup saluran air atau gorong-gorong pedestrian Jalan Empunala, Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto hilang, Selasa 23 Maret 2021. Foto: Karin

JATIMNET.COM, Mojokerto - Sembilan penutup saluran air atau gorong-gorong pedestrian Jalan Empunala, Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto hilang. Hal itu menyebabkan sembilan gorong-gorong kini harus tanpa penutup sangat membahayakan bagi pengguna jalan.

Terutama di malam hari, sekitar lokasi yang memang minim penerangan. Sehingga, dari sembilan gorong-gorong, empat diantaranya harus diberi tanda menggunakan kayu maupun batang kayu.

Bahkan, salah seorang pekerja di Telkom sampai-sampai memberikan tanda dengan penghalang garis oranye dan dipasang kayu di tengah-tengah gorong-gorong berukuran sekitar 50x50 sentimeter. Hal itu dilakukan, agar saat ada pejalan kaki mengetahui kalau ada lubang.

Baca Juga: Upaya Pemkot Surabaya Kurangi Kemacetan Dengan Pedestrian

"Depan sini ya ada tiga ini. Tiba-tiba hari Senin (22 Maret 2021) sudah gak ada. Sabtunya yang satu depan rumah warga itu," kata Ari, salah seorang pekerja di Telkom, Selasa 23 Maret 2021.

Ari sendiri kembali mengungkapkan alasannya memberi tanda penutup gorong-gorong. Sebab, tempat hilangnya penutup gorong-gorong itu banyak dilalui pejalan kaki, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Bahkan, terkadang juga ada anak-anak yang melintas kerap bermain di lokasi tempat hilangnya penutup gorong-gorong. "Yang bambu ini, saya buat supaya anak-anak gak jatuh atau jeglok pas lewat sana. Soalnya bahaya tempat jalannya anak-anak sama orangtua juga," ujar pria berusia 40 tahun tersebut.

Baca Juga: Face Off Jalan Hos Cokroaminoto, Pemkab Ponorogo Butuh Dana Segar Rp 4,6 Miliar

Sedangkan satpam kantor Telkom Winarto mengaku kebingungan melakukan pelaporan kehilangan penutup besi tersebut. Kuat dugaan pencuri menggunakan alat tertentu untuk membukanya.

"Kita juga bingung mau lapor kemana, karena kejadian pastinya seperti apa juga gak paham. Cuman kayanya pakai alat gitu, soalnya kanan kirinya di mur," katanya.

Sementara, salah tukang becak yang biasa mangkal di bahu jalan menyebutkan, total ada sepuluh gorong-gorong yang hilang. "Infonya warga, ada sembilan tutup yang hilang mulai dari depan sana (perempatan lampu merah Empunala), sampai perempatan lampu merah Benpas. Semoga segera ditutup," memungkasi.