JATIMNET.COM, Ponorogo - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo berencana mem-Face off atau menata wajah jalan Hos Cokroaminoto agar lebih segar dan memiliki keindahan untuk membangkitkan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 dengan dana sumbangan.

Dana sumbangan digunakan karena APBD 2021 tidak ada alokasi anggaran untuk melakun Face off jalan sepanjang 700 meter tersebut. Untuk itu Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko pun mengajak berbagai elemen masyarakat dan organisasi kemasyarakatan serta beberapa Bank untuk mengumpulkan dana guna menata jalan yang menjadi pusat perdagangan di Kabupaten Ponorogo tersebut.

Tidak tanggung-tanggung, menurut data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Ponorogo anggaran yang dibutuhkan untuk mem-Face off jalan Hos Cokroaminoto mencapai Rp 4,6 miliar. Face off sendiri aka dilakukan mulai dari pelebaran trotoar dan pedestrian, pembuatan lampu hias dan berbagai sarana pendukung lainnya.

“Kami mengajak bergotong-royong semua pihak pembiayaannya seperti apa NU ikut nyumbang, Muhammadiyah ikut nyumbang. Bank-bank ikut nyumbang sehingga dengan gotong royong ini jalan itu menjadi baik,” kata Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Jumat 5 Maret 2021.

Baca Juga: Ditinggal Pensiun, Tujuh OPD di Ponorogo Bakal Tanpa Pimpinan Definitif

Ia pun berkeinginan untuk menyulap jalan Hos Cokroaminoto seperti layaknya Jalan Malioboro di Yogyakarta dan Jalan Pahlawan Kota Madiun. Namun dengan beberapa kearifan lokal dengan nuansa Reog seperti akan adanya lampu dengan bentuk seperti merak dan patung warok.

Sementara itu Kepala Bappeda Kabupaten Ponorogo Sumarno, menuturkan jika dalam pembangunan pedestrian nantinya trotoar akan dilebarkan sepanjang 2,5 meter untuk sisi barat dan timur. Selain itu beberapa kantong parkir juga akan dibangun untuk menampung beberapa kendaraan warga yang akan menikmati keindahan wajah Ponorogo yang baru.

Saat disinggung kapan akan ditargetkan selesainya target Face off jalan Hos Cokroaminoto, ia menyerahkan sepenuhnya kepada partisipan, pasalnya anggaran berasal dari berbagai partisipan, sehingga ia tidak bisa mentarget kapan akan selesai. “Range-nya selama 99 hari progam kerja Bupati. Mungkin selesai Juni,” pungkas Marno.