JATIMNET.COM, Surabaya – Partisipasi pemilih dalam pemungutan suara ulang (PSU) di TPS 28 Rungkut Menanggal, Surabaya diprediksi melebihi pelaksanaan coblosan pada 17 April 2019.

Ketua PPS Rungkut Menanggal, Syamsul Anam mengungkapkan, hingga pukul 11.00 WIB sudah ada sekitar 150 orang yang menggunakan hak suaranya.

"Sampai saat ini sudah ada 150 orang pemilih yang menggunakan haknya dan diprediksi akan terus bertambah," ucap Syamsul Anam, Sabtu 27 April 2019.

Syamsul yakin pemilih yang datang ini akan terus bertambah dan bisa melampaui pada pemungutan sebelumnya 17 April 2019lalu yang berjumlah 215 pemilih.

BACA JUGA: Dokter Disiagakan dalam PSU di TPS 28 Rungkut Menanggal

Pada pelaksanaan PSU kali ini, ada empat surat suara yang digunakan yaitu kertas suara untuk pemilihan presiden dan wakil presiden, DPR RI, DPRD Jatim dan DPD. "Pasti akan terus bertambah untuk jumlah pemilih yang akan gunakan hak suara di PSU," bebernya.

Pada TPS 28 Rungkut Menanggal itu ada sekitar 269 orang yang masuk DPT dan 9 orang yang masuk dalam DPK. "Dengan sudah ada 150 pemilih ini kami yakin dapat terpenuhi," jelasnya.

Sementara itu, Ketua KPU Surabaya, Nur Syamsi yang meninjau langsung ke TPS 28 menilai PSU yang digelar hari ini berlangsung lancar. Dia pun yakin, tingkat partisipasi pada PSU ini tidak jauh berbeda dengan pemungutan sebelumnya dan bahkan bisa lebih.

"Saya yakin banyak pemilih yang menggunakan hak suaranya di PSU kali ini," jelasnya.

BACA JUGA: Laksanakan PSU, TPS 28 di Surabaya Sediakan Sarapan Gratis

Syamsi menilai jika dalam PSU ini menurunnya jumlah pemilih tidak menjadi acuan sukses tidaknya PSU dari pada pemilu serentak 17 April 2019 lalu. "Kalau kemarin 17 April dilakukan pada hari yang diliburkan selain itu dari satu sisi memilih itu adalah hak masyarakat," jelasnya.

Syamsi mengaku tidak dapat memaksakan masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya di PSU kali ini. "Kami hanya bisa menyampaikan informasi dan imbauan," jelasnya.

Adapun faktor dilakukannya PSU di TPS 28, kata dia, karena ditemukannya bentuk pelanggaran. Yaitu ada 6 pemilih dari luar Surabaya yang ikut mencoblos pada 17 April lalu namun tidak membawa formulir A5.

"Ini bagian risiko yang harus dihadapi ketika mereka bertugas di kota-kota besar dengan mobilitas yang cukup tinggi," kata dia.