Logo

Antisipasi Lonjakan Pasien IGD, Tenda Darurat Dipasang di RSUD Waluyo Jati Kraksaan

Reporter:,Editor:

Kamis, 08 July 2021 23:40 UTC

Antisipasi Lonjakan Pasien IGD, Tenda Darurat Dipasang di RSUD Waluyo Jati Kraksaan

TENDA DARURAT. Tiga tenda darurat BPBD didirikan di belakang IGD RSUD Waluyo Jati, Kraksaan, Kab. Probolinggo, untuk antisipasi lonjakan pasien, Kamis, 8 Juli 2021. Foto: Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo – Tiga tenda darurat berdiri di areal belakang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Waluyo Jati, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

Tenda milik BPBD tersebut didirikan guna mengantisipasi lonjakan pasien yang datang ke IGD setempat di tengah musim pancaroba.

Humas RSUD Waluyo Jati, Sugianto, membenarkan pendirian tenda darurat tersebut. Menurutnya, tiga tenda darurat sudah berdiri sejak Selasa, 6 Juli 2021.

Sugianto menjelaskan langkah itu dilakukan karena kapasitas IGD yang kurang memadai sehingga perlu penambahan jumlah ruangan. 

BACA JUGA: Jemput Paksa Jenazah Covid, 12 Warga Probolinggo Diperiksa Polisi

"Itu untuk mengantisipasi pasien yang banyak datang bersamaan ke IGD. Apabila jumlahnya sudah tak cukup, pasien bisa dialihkan ke dalam tenda," ujar Sugianto, Kamis, 8 Juli 2021.

Sugianto menyampaikan pendirian tenda darurat dinilai efektif mengantisipasi lonjakan pasien IGD secara tiba-tiba.

"Akhir-akhir ini banyak pasien yang berdatangan ke IGD. Jumlah pasien yang masuk tak sepadan dengan jumlah tempat tidur," kataya.

Meski hanya di dalam tenda, Sugianto menjamin pelayanan kesehatan yang diterima pasien tetap sama. Sebab, di dalamnya juga dilengkapi perlengkapan dan peralatan medis, seperti tempat tidur, tabung oksigen, dan sebagainya.

BACA JUGA: Di Tengah Pandemi, Bupati Probolinggo: Puskesmas Jadi Ujung Tombak Pelayanan Kesehatan

Setiap tenda mampu menampung 2-3 pasien. Sehingga dari tiga tenda yang ada dapat menampung 6-9 pasien.

"Sebenarnya, masing-masing tenda bisa diisi lebih dari tiga pasien, hanya saja kami sengaja mengatur jarak antar pasien serta tetap menerapkan protokol kesehatan," tuturnya.

Menurutnya, tenda tersebut hanya digunakan untuk pasien yang tidak tertampung di IGD.

"Jadi bukan untuk pasien Covid-19. Kalau ruangan masih mencukupi, pasien IGD akan tetap ditangani di ruang IGD," katanya.