Logo

Antisipasi Bencana di Bali, Australia Jajaki Jalur Evakuasi Banyuwangi

Reporter:

Jumat, 25 January 2019 15:03 UTC

Antisipasi Bencana di Bali, Australia Jajaki Jalur Evakuasi Banyuwangi

Wakil Konsulat Jenderal (Konjen) Australia untuk Indonesia di Surabaya, Paul Zeccola berkunjung ke Banyuwangi. Foto: Istimewa

JATIMNET.COM, Banyuwangi - Wakil Konsulat Jenderal (Konjen) Australia untuk Indonesia di Surabaya, Paul Zeccola berkunjung ke Banyuwangi, Kamis 24 Januari 2019.

Kunjungannya terkait rencana menjadikan Banyuwangi sebagai lokasi evakuasi bagi warga Australia yang berada di Bali bila terjadi bencana di Pulau Dewata.

Paul mengatakan Bali menjadi destinasi favorit warga Australia yang ingin berlibur. Setiap tahun, kata dia, sekitar 1 juta turis Australia berlibur ke sana.

"Banyak warga Australia yang berlibur ke Bali. Untuk memastikan perlindungan mereka bila sewaktu-waktu ada bencana seperti erupsi Gunung Agung, maka kami ingin Banyuwangi sebagai lokasi terdekat menjadi tempat evakuasi warga Australia," kata Paul dalam siaran pers yang diterima JATIMNET.COM, Jumat 25 Januari 2019.

Selama di Banyuwangi, Paul meninjau sejumlah lokasi dan fasilitas dan bertemu sejumlah stakeholder untuk memastikan jalur-jalur evakuasi dan alurnya sesuai dengan standar pemerintah Australia.

Paul meninjau antara lain Bandara Banyuwangi, rumah sakit terdekat, polres Banyuwangi, ASDP Ketapang, Basarnas, Stasiun Banyuwangi Baru, dan tempat penginapan.

"Titik-titik yang kami kunjungi ini sangat berkaitan apabila terjadi bencana. Termasuk hotel yang kami kunjungi, adalah lokasi yang terdekat dengan pelabuhan penyeberangan Ketapang," ujar Paul.

Hasilnya, Paul menilai secara keseluruhan Banyuwangi memiliki kesiapan yang baik dalam penanganan bencana. "Saya lihat well-prepared semuanya. Antara satu pihak dengan pihak lain saling terkoneksi. Saya sangat terkesan," ujar Paul.

BACA JUGA: Bandara Banyuwangi Belum Ramah Difabel

Pemerintah Australia, kata Paul, selalu mendorong warganya untuk mengikuti travel advice. Sehingga jika mereka melakukan perjalanan ke suatu negara diminta selalu waspada, dan tahu harus menghubungi pihak mana saja.

"Untuk itu kami ke Banyuwangi mendiskusikan hal tersebut. Kami ingin melihat fasilitas apa saja yang dimiliki Banyuwangi," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Fajar Suasana menjelaskan bahwa Banyuwangi memiliki 11 desa tangguh bencana yang berfungsi mengelola kesiapsiagaan mereka menghadapi bencana.

"Ini menunjukkan bahwa Banyuwangi telah memiliki sarana serta prasarana pendukung untuk kesiapan menghadapi bencana," kata Fajar.