Senin, 28 January 2019 15:47 UTC
Gedung DPRD Kota Surabaya. Foto: Baehaqi Almutoif
JATIMNET.COM, Surabaya - Suasana di Gedung DPRD Kota Surabaya mendadak ramai, Senin 28 Januari 2019. Anggota Komisi C, Agung Prasojo dipukul orang tidak dikenal.
Informasi yang berhasil dikumpulkan Jatimnet.com menyebutkan keadaan bermula ketika ada sekumpulan warga yang diketahui sebagai satu keluarga. Mereka berniat melapor kepada Ketua DPRD Surabaya Armuji. Belum jelas kasus apa yang ingin dilaporkan.
Tiba-tiba, salah satu anggota warga yang bertemu dan berhadapan dengan Agung di depan ruang komisi C DPRD Surabaya langsung memukul anggota dewan Fraksi Golkar tersebut.
BACA JUGA: Komisi C DPRD Surabaya Kritik Bawaslu
Agung sempat terjatuh dan mengenai tempat majalah. Pengaman dalam (Pamdal) yang mengetahui kejadian tersebut langsung melerai keduanya. Agung pun langsung melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.
Ketua DPRD Surabaya Armuji saat dikonfirmasi belum mengetahui detail kejadian. Namun ia berharap masalah ini bisa diselesaikan secara damai. "Kan itu internal dan itu bukan atas nama lembaga tapi pribadi. Jadi ini diharapkan bisa diselesaikan agar tidak terlalu panjang," ujar Armuji, Senin 28 Januari 2019.
Dihubungi melalui selulernya, Agung mengatakan tidak mengetahui akar permasalahan pastinya penyerangan itu. Dia yang ketika itu keluar dari ruang komisi tiba-tiba mendapat pukulan.
"Saya sudah laporkan ini ke kepolisian. Tadi juga telah visum di RS Adi Husada. Selanjutnya nanti kuasa hukum saya akan melanjutkan kasus ini," kata Agung.
BACA JUGA: DPD Partai Golkar Targetkan 10 Kursi DPRD Surabaya pada Pemilu 2019.
Ia menyayangkan penyerangan tersebut. Apalagi kejadiannya di Kantor DPRD yang merupakan rumah rakyat. Seharusnya semua masalah bisa diselesaikan dengan baik.
Disisi lain, Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Surabaya Minun Latif mengatakan, mengacu kepada saran dan pendapat pakar hukum yang pernah diundang, pihaknya menunggu hasil pemeriksaan kepolisian.
Minun mengatakan ada beberapa pertimbangan yang dipakai. Pertama masalah ini kejadian di luar lembaga. Kemudian, yang kedua kasus ini juga tak berpengaruh terhadap aktifitas anggota DPRD Surabaya. "Yang ketiga karena sudah ditangani pihak berwajib, maka kami menunggu hasil dari pihak berwajib," kata Minun.