Logo

Anggarkan Rp 99 Miliar, Pemkot Surabaya Bangun Instalasi Kedokteran Nuklir

Reporter:,Editor:

Rabu, 23 October 2019 14:54 UTC

Anggarkan Rp 99 Miliar, Pemkot Surabaya Bangun Instalasi Kedokteran Nuklir

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Febria Rachmanita dalam konferensi pers, Rabu 23 Oktober 2019. Foto: Khoirotul Lathifiyah

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menganggarkan Rp 99 miliar untuk pembangunan instalasi kedokteran nuklir di Rumah Sakit Bhakti Dharma Husada (RS BDH). Rincian anggaran tersebut meliputi Rp 30 miliar untuk konstruksi bangunan, dan Rp 69 miliar untuk peralatan yang dibutuhkan untuk pengobatan.

Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Iman Krestian menyampaikan pihaknya akan melakukan lelang pada Desember 2019 mendatang.

“Saat ini kami sudah membuat desain bangunannya,” kata Iman saat jumpa pers di Humas Pemkot Surabaya, Rabu 23 Oktober 2019. 

BACA JUGA: Pemkot Surabaya Targetkan Layanan Radioterapi dan Kedokteran Nuklir pada 2020

Ia menjelaskan, selama perencanaan dan pembangunan instalasi tersebut, pemkot terus berkomunikasi dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). 

Imam mengungkapkan pihaknya harus menyesuaikan arahan dari beberapa pihak seperti Batan agar pengawasan dan pembangunannya bisa berjalan dengan lancar dan matang.

"Desain ini juga langsung didesain oleh Batan," kata dia.

BACA JUGA: Dewan Akan Kaji Penggunaan Teknologi Nuklir untuk Kesehatan

Iman menjelaskan, tanah yang akan dibangun seluas 800 meter persegi. Nantinya gedung tersebut terdiri dari tiga lantai dengan kapasitas 10 pasien.

Ia juga menyampaikan tiga lantai tersebut meliputi basement dan dua lantai lainnya sebagai ruang pasien khusus.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Febria Rachmanita menyampaikan pembangunan tersebut akan dimulai pada 2020 mendatang.

BACA JUGA: Kemenkes RI Tinjau Lahan RS Baru Kota Probolinggo

“Targetnya pada 2020  pelayanan nuklir sudah siap dilaksanakan,” kata dia.

Ia menjelaskan pemkot bekerja sama dengan Dokter Stepanus Massora yang saat ini praktik di RSUD Dr Soetomo Surabaya. 

Kepala dinas yang kerap disapa Fenny ini menyampaikan hingga saat ini pemkot sudah menyiapkan tenaga medisnya. “Nanti akan ada dokter muda yang juga dibimbing oleh dokter Stepanus,” terangnya.