Senin, 26 November 2018 11:52 UTC
'Relawan Seduluran Jokowi' dideklarasikan di kantor Tim Kampanye Daerah (TKD) Jatim, Senin 26 November 2018. Foto: Nani Mashita
JATIMNET.COM, Surabaya – Amunisi tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Jawa Timur bertambah pasca dideklarasikannya “Relawan Seduluran Jokowi” di Kantor Tim Kampanye Daerah (TKD) Jatim, Senin 26 November 2018.
Ketua Relawan Seduluran Jokowi, Bambang Pramukantoro menjelaskan, relawan ini terdiri dari beragam kelompok dan aliansi maupun suku, agama dan ras. Ia juga mengklaim relawan ini memiliki jaringan hingga ke 38 kabupaten/kota.
“Kami mendukung pasangan Jokowi-KH Maruf Amin dan siap menyosialisasikan langsung door to door ke masyarakat,” katanya.
Bambang juga menekankan kepada para relawan agar mengedepankan pemilu damai dan menghindari kampanye dengan menyebar hoaks.
BACA JUGA: Relawan Jokowi Targetkan 10 Juta Suara Dari Warung Kopi
Sementara itu, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-KH Maruf Amin Jatim, Machfud Arifin menyatakan sudah banyak relawan yang bergabung memenangkan pasangan capres nomor urut 01 ini. Namun ia meminta agar para relawan ini tidak sekadar memasang baliho namun tidak serius mengampanyekan Jokowi-KH Maruf Amin.
Machfud berharap, relawan “Seduluran Jokowi” bisa menyusun program yang mengena di masyarakat.
Menurutnya bergabung Relawan Seduluran Jokowi ini menambah amunisi pemenangan TKD di Jatim. Dia mempersilakan agar seluruh organisasi relawan pendukung Calon Presiden Jokowi – KH Maruf Amin merapat ke kantor TKD untuk didata. Tujuannya agar program kegiatan pemenangan bisa dikontrol lebih baik.
“Saya senang karena dengan tambahan dari Relawan Seduluran Jokowi berarti menambah amunisi untuk memenangkan Jokowi KH Maruf Amin,” katanya.
BACA JUGA: Relawan Jokowi-Ma’ruf Siapkan Strategi Perang Medsos
Perihal ada friksi di akar rumput, menurut Machfud, adalah hal yang biasa. Tapi ia meminta agar relawan tidak melakukan kampanye yang melawan hukum. Kalau ada relawan atau tim pemenangan capres yang merasa mendapat ancaman atau intimidasi, mantan Kapolda Jatim itu meminta agar dilaporkan ke kepolisian.
“Jadi semua sudah ada jalannya, termasuk kalau ada intimidasi silakan lapor ke polisi,” pungkasnya.