Logo

Aksi Heroik Relawan, Rela Lompat dari Jembatan Demi Evakuasi Mayat

Reporter:,Editor:

Selasa, 20 May 2025 08:00 UTC

Aksi Heroik Relawan, Rela Lompat dari Jembatan Demi Evakuasi Mayat

Zaenal, relawan "Birunya Cinta" melompat dari jembatan Sungai Brantas di Kabupaten Mojokerto guna mengevakuasi mayat yang hanyut, Selasa, 20 Mei 2025. Foto: Dokumentasi warga

JATIMNET.COM, Mojokerto – Seorang relawan Birunya Cinta, organisasi yang memiliki misi kemanusiaan dalam bencana alam maupun musibah melakukan aksi heroik saat berusaha mengevakuasi sesosok mayat.

Relawan bernama Zaenal Abidin, warga Kota Mojokerto itu nekat menceburkan diri ke aliran Sungai Brantas, Selasa siang, 20 Mei 2025.

Aksi itu dilakukan untuk mengangkat sesosok mayat terapung di aliran sungai yang masuk wilayah Desa Ngrame, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto.

Dari situ, Zaenal yang sebelumnya melakukan pengejaran dari Rolak 9 Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto melompat dari jembatan dengan ketinggian sekitar 20 meter. Sebagai pengaman, ia juga telah mengenakan rompi pelampung.

BACA: Pria Bertato yang Ditemukan Membusuk di Sungai Brantas Sempat Hilang Sepekan

Saat berada di air, Zaenal terombang-ambing oleh derasnya arus Sungai Brantas. Usaha itu membuahkan hasil. Sesosok mayat yang sebelumnya tenggelam dan hanyut berhasil diamankan.

Setelah terseret dengan jarak sekitar 5 kilometer, mayat pria tanpa identitas dan Zaenal berhasil dievakuasi ke perahu karet yang diterjunkan oleh petugas BPBD Kabupaten Mojokerto.

"Kira-kira hampir satu jam lebih karena memang nggak bisa minggir. saya sudah berusaha tapi nggak bisa," ungkap Zaenal saat ditemui di aliran sungai Brantas wilayah Desa Tanjangrono, Kecamatan Ngoro yang menjadi lokasi evakuasi mayat.

"Ahirnya ada perahu karet dari BPBD. Ya, saya dinaikkan ke perahu bersama mayatnya," lanjutnya.

BACA: Mayat Mengapung di Sungai Brantas, Terlihat di Ngoro dan Dievakuasi di Porong

Ia lantas mengungkapkan alasannya nekat melompat dari jembatan untuk mengevakuasi mayat yang terseret aliran Sungai Brantas. "Karena itu manusia. Apapun alasannya kalau ada mayat harus diambil," pungkasnya.

Selanjutnya, guna penyelidikan lebih lanjut, mayat pria tanpa identitas tersebut langsung di evakuasi ke kamar jenazah Rumah Sakit dr Soekandar Mojosari untuk dilakukan outopsi.