Rabu, 14 November 2018 06:28 UTC
no image available
JATIMNET.COM, Nganjuk – Objek wisata Air Terjun Sedudo yang terletak di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur tiba-tiba viral. Salah satu penyebabnya adalah material abu bekas kebakaran hutan saat kemarau di musim sebelumnya hanyut terbawa arus air dan menyababkan air terjun menjadi hitam.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam cuitan di akun twitternya menyebutkan bahwa material tersebut hanyut oleh aliran sungai.
“Berubahnya warna hitam air terjun Sedudo di Nganjuk, Jawa Timur bukan aliran pasir. Tetapi material abu bekas kebakaran hutan saat kemarau sebelumnya. Hujan dibagian hulu menghanyutkan material kebakaran hutan sehingga debit air terjun berwarna hitam. Kejadian ini hanya sesaat,” cuit Sutopo, Rabu 14 November 2018 sekitar pukul 08.00 WIB.
Dalam cuitan itu, Sutopo juga menyertakan video berdurasi 45 detik yang menggambarkan kondisi air terjun tersebut. Objek wisata andalan Nganjuk setinggi kurang lebih 105 meter tersebut dalam kondisi basah pasca diguyur hujan, dan terlihat air terjun menghitam seperti memuntahkan arang.
Dari Wikipedia, Air Terjun Seudo berada di ketinggian 1.438 meter dari permukaan laut (dpl), berjarak sekitar 30 kilometer ke arah selatan dari Kabupaten Nganjuk. Tempat wisata ini memiliki fasilitas yang cukup baik, dan memiliki jalur transportasi yang mudah diakses.
Konon Air Terjun Sedudo masih dipercayai memiliki kekuatan supra natural dan selalu ramai dikunjungi setiap bulan Sura (kalender Jawa). Mitos tersebut dipercaya membawa berkah awet muda bagi orang yang mandi di air terjun tersebut. Kepercyaan itu tersebut terjadi sejak sejak zaman Majapahit.
Setiap Tahun Baru Jawa, air terjun Sedudo dipergunakan untuk upacara ritual, yaitu memandikan arca dalam upacara Parna Prahista, yang kemudian sisa airnya dipercikan untuk keluarga agar mendapat berkah keselamatan dan awet muda.
Hingga sekarang pihak Pemkab Nganjuk secara rutin melaksanakan acara ritual Mandi Sedudo setiap tanggal 1 Suro.