Senin, 19 November 2018 11:35 UTC
Ilustrasi pencemaran bengawan solo. Foto: abibmusyafa.blogspot.com
JATIMNET.COM, Bojonegoro – Air sungai Bengawan Solo di beberapa bagian sungai berubah menjadi coklat hingga hitam dan mengeluarkan bau. Sebelumnya, hasil pemeriksaan kualitas air Bengawan Solo sudah tercemar pada musim kemarau karena debitnya berkurang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro Nurul Azizah di Bojonegoro menjelaskan, pemantauan yang dilakukan petugas di wilayah barat warna air sudah berubah menjadi coklat.
Bahkan, laporan dari warga air di beberapa bagian sungai terpanjang di Jawa itu berwarna hitam dan berbau yang berada di Bendung Gerak Bengawan Solo di Desa Kalitidu dan Desa Ledok Kulon di Kecamatan Kota.
Usai mendapat laporan warga, petugas dari DLH mengambil sampel air Bengawan Solo di sejumlah lokasi untuk mengetahui tingkat pencemaran sungai tersebut.
"Petugas DLH di masing-masing lokasi mengambil contoh air 2,5 liter yang akan dikirim ke laboratorium untuk uji kualitas airnya," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro Nurul Azizah di Bojonegoro.
Di wilayah barat, menurut dia, pengambilan sampel air dilakukan di perairan Bengawan Solo di Desa Payaman, Kecamatan Ngraho; Desa Padangan, Kecamatan Padangan; dan di bawah jembatan Malo di Kecamatan Malo.
Sampel air juga diambil di wilayah tengah daerah aliran sungai di taman Bengawan Solo (TBS) di Desa Ledok Wetan, Kecamatan Kota; dan di wilayah barat di Desa di Desa Kadungrejo, Kecamatan Baureno.
Nurul menjelaskkan sampel air yang diambil dari Bengawan Solo akan dikirim ke Laboratorium Lingkungan Perum Jasa Tirta I Mojokerto untuk diperiksa. Pemeriksaan 17 parameter pada sampel air untuk mengetahui kondisi air Bengawan Solo membutuhkan waktu sekitar tiga pekan.
Menurut hasil uji kualitas air Bengawan Solo oleh Laboratorium Lingkungan Perum Jasa Tirta I Mojokerto pada 3 September 2018, kadar Biological Oxygen Demand (BOD) air 4,14 miligram/liter sedangkan baku mutunya tiga miligram/liter.
Sementara Chemical Oxygen Demand (COD) kadarnya 24,50 miligram/liter, lebih rendah dari standar 25 miligram/liter; kadar minyak/lemak 1.500 miligram/liter sedang baku mutu 1.000 miligram/liter; dan oksigen terlarut 4,1 miligram/liter sedang baku mutunya empat miligram/liter. (ant)