Selasa, 16 June 2020 12:20 UTC
EDUKASI ANAK. Petugas Dikyasa Satlantas Polres Mojokerto beri hiburan dan game edukasi pada anak-anak di Perumahan Pekukuhan Asri, Mojosari, Selasa, 16 Juni 2020. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto – Memasuki masa penyesuaian di tengah pandemi Covid-19, puluhan anak di Perumahan Pekukuhan Asri, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, mendapatkan hiburan sulap dan permainan (game) edukasi.
Kegiatan ini dilakukan Unit Pendidikan dan Rekayasa (Dikyasa) Satlantas Polres Mojokerto untuk mengurangi kejenuhan anak-anak selama masa pandemi Covid-19.
Sejumlah anak-anak yang berusia 3-6 tahun tersebut nampak riang gembira menyambut kedatangan boneka Dibala dan petugas Dikyasa Satlantas Polres Mojokerto yang datang langsung untuk menghibur mereka.
Berbagai nyanyian khas anak dinyanyikan boneka Dibala bersama-sama, permainan edukasi terkait lambang dalam lalu lintas pun diberikan. Tak kalah penting, cerita-cerita edukasi terkait penyebaran virus Corona dan antisipasinya disampaikan dan dikemas khas anak untuk membuat mereka tertawa lepas bersama.
BACA JUGA: Cegah Corona, Siswa SD Diajak Cuci Tangan Bersama
Sebab, selama pandemi Covid-19, seluruh proses belajar mengajar dilakukan melalui daring atau online sebagai pencegahan penyebaran Covid-19. Komunikasi dengan teman satu sekolah tak lagi bisa dilakukan secara langsung.
"Sengaja kami lakukan kegiatan semacam ini secara bergantian ke depannya. Anak-anak pasti mulai jenuh setiap hari berada di rumah. Mereka butuh hiburan untuk penyemangat selama proses belajar di rumah," kata Kanit Dikyasa Satlantas Polres Mojokerto Ipda Edy Widoyono, Selasa, 16 Juni 2020.
EDUKASI ANAK. Petugas Dikyasa Satlantas Polres Mojokerto beri hiburan dan game edukasi pada anak-anak di Perumahan Pekukuhan Asri, Mojosari, Selasa, 16 Juni 2020. Foto: Karina Norhadini
Kegiatan yang berlangsung di Balai RW setempat tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan selama pandemi. Para petugas Polres Mojokerto dan anak-anak tetap mengenakan masker dan duduk dengan jarak minimal satu meter sesuai ketentuan physical distancing.
"Ternyata anak-anak ini sudah memahami apa bahaya dari virus Corona. Mereka juga sudah mengerti jika di tengah pandemi seperti ini harus mengenakan masker dan menjaga jarak. Jadi kami lebih mudah mengarahkan mereka untuk tetap mempertahankan kebiasaan tersebut jika nanti sudah boleh kembali bersekolah," kata mantan Kanit Laka Polres Mojokerto yang memiliki bakat sulap ini.
BACA JUGA: BOS Belajar Online hanya untuk Guru Honorer non-Sertifikasi
Hiburan semacam ini membuat semua anak merasa bahagia. Salah satunya, Anita Kusuma, 6 tahun, yang sudah tidak bersekolah tatap muka selama tiga bulan. Ia berharap pandemi Covid-19 bisa segera berakhir sehingga dirinya dan anak-anak lainnya bisa kembali bersekolah kendati harus tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Seneng ada bonekanya, bisa main sama nyanyi bareng-bareng, soalnya sudah enggak boleh ke sekolah. Main juga enggak seperti dulu, banyak diam di rumah," katanya polos.
Hal sama diungkapkan Azzahra Hayati Sophian, 5 tahun. Ia mengaku bosan berada di rumah. "Pengennya Corona ini cepetan pergi, soalnya enggak bisa ketemu teman-teman. Pengen cepetan sekolah lagi. Kangen sama Bu Guru juga," ucapnya.