Logo

Ada Masalah Keluarga, Guru Ini Buat Laporan Palsu Dirampok Rp150 juta

Reporter:,Editor:

Selasa, 22 February 2022 13:40 UTC

Ada Masalah Keluarga, Guru Ini Buat Laporan Palsu Dirampok Rp150 juta

LAPORAN PALSU. Sri Wahyuliati Ningsih oknum guru SD asal Sidoarjo saat olah TKP di Jembatan Desa Tanjungrono, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Selasa, 22 Februari 2022. Foto: Karina Norhadini

JATIMNET.COM, Mojokerto – Sri Wahyuliati Ningsih, oknum guru Sekolah Dasar (SD) asal Desa Jiken, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, mengaku menjadi korban perampokan di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojoekerto. Ia mengaku uang senilai Rp150 juta raib dibawa kabur kelompok perampok.

Setelah diselidiki, polisi menyimpulkan laporan wanita berusia 42 tahun pada Senin, 21 Februari 2022, itu ternyata palsu atau tidak benar. Ini diketahui setelah polisi melakukan serangkaian penyelidikan usai menerima laporan.

"Tidak benar, korban ini tidak mengalami hal itu (perampokan)," ujar Kapolsek Ngoro AKP Kompol Subiyanto saat dikonfirmasi, Selasa, 22 Februari 2022.

BACA JUGA: Kasus Laporan Palsu, Dokter Dilaporkan ke Polda Jatim

Subiyanto menjelaskan sebelumnya Ningsih melaporkan menjadi korban perampokan di atas jembatan Desa Tanjungrono, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

Dalam laporannya, Ningsih mengaku menjadi korban perampasan oleh empat orang yang tak dikenal dan mengenakan sepeda motor. Ningsih mengaku perampokan terjadi usai ia mengambil uang sebesar Rp150 juta dari Bank Jatim Cabang Pembantu Mojosari. Menurutnya, para pelaku mengendarai dua sepeda motor.

Usai menerima laporan itu, polisi kemudian melakukan penyelidikan dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Petugas juga meminta keterangan kepada pihak bank tempat Ningsih mengambil uang.

"Setelah kita cek di bank, pada saat itu juga tidak ada pengambilan sebesar itu di bank yang dimaksud oleh pelapor. Termasuk saat kita cek tabungan milik korban hanya berisi Rp3 juta," ucapnya.

BACA JUGA: Berjarak 100 Meter Dari Kantor Polisi, Perampok Nasabah Berhasil Bawa Kabur Uang Rp 259 Juta

Dari penyelidikan itu terkuak jika Ningsih telah membuat laporan palsu. Menurut Kapolsek, Ningsih nekat membuat laporan menjadi korban perampasan karena ada permasalahan di dalam keluarganya.

"Itu khan masalah keluarga, jadi korban ini dikasi (diberi) uang untuk disimpan. Mungkin dihabiskan, lalu korban ini mengaku dirampas," ujar Subiyanto.

Ia menambahkan belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait polemik uang Rp150 juta yang berujung laporan palsu yang dilakukan Ningsih. Subiyanto menyatakan saat ini kasus laporan palsu itu sudah dilimpahkan ke Polres Mojokerto.

"Yang kita tangani laporan perampasannya. Soal langkah lebih lanjut terkait laporan palsu kita serahkan ke Polres Mojokarto," katanya.