Rabu, 18 December 2019 13:01 UTC
Ofisial Madura United, Hadi saat dijumpai di Stasiun Gubeng usai menumpang KA Ranggajati. Foto: Baheagi Almutoif.
JATIMNET.COM, Surabaya – Manajemen kesebelasan Madura United mengeluh saat perjalanan kembali ke Madura usai melawat ke kandang PSIS Semarang dalam lanjutan kompetisi Liga 1 2019, Selasa 17 Desember 2019.
Keluhan itu disebabkan pengatur suhu ruang KA Ranggajati relasi Cirebon-Jember, mendadak mati. Kejadian itu dirasakan rombongan manajemen Madura United sejak dari Madiun hingga Surabaya.
“Kami naik kereta dari Yogyakarta. AC mati sejak Madiun sampai Surabaya. Kasihan anak-anak kecil (banyak yang nangis),” ujar staf Madura United, Hadi saat dijumpai di Stasiun Gubeng, Rabu 18 Desember 2019.
Permasalahan matinya pendingin ruangan di kereta api ini dibenarkan penumpang lainnya, Soleh. Menurutnya, semua penumpang di dalam rangkaian KA Ranggajati mengeluhkan tidak fungsinya pengatur suhu ruangan.
BACA JUGA: Lebaran, Daop 7 Madiun Luncurkan Dua Kereta Tambahan
Sementara itu, Direktur Utama Madura United Zia Ulhaq mengaku kecewa dengan pelayanan KA Ranggajati. Dia berharap ada permintaan maaf dari PT KAI.
“Harusnya sejak dari Madiun ada permintaan maaf dari KAI. Banyak penumpang berdiri di antara rangkaian dalam perjalanan. Itu berbahaya,” kata Zia, sapaannya.

KEPANASAN. Sejumlah penumpang KA Ranggajati keluar dari Stasiun Gubeng, Rabu 18 Desember 2019. Foto: Baehaqi Almutoif.
Dirinya berencana menuntut manajemen PT KAI ke pengadilan jika tidak ada permohonan maaf ke media. Zia tidak menampik penumpang dapat uang pengganti dari PT KAI. “Bukan sekadar uang, permintaan maaf itu harus disampaikan sejak awal. Sejak di Madiun,” Zia menambahkan.
Sementara itu, dalam keterangan resminya Manajer Humas PT KAI Daop 7 Ixfan Hendriwintoko meminta maaf atas gangguan kelistrikan di KA Ranggajati. Menurutnya, kerusakan gerbong genset saat kereta masuk Stasiun Madiun.
BACA JUGA: Mantan Ketua Ansor Panjirejo Meninggal Tertabrak KA Rapih Dhoho
“Untuk ini kami menyampaikan permohonan maaf atas gangguan layanan sehingga menjadi tidak nyaman,” kata Ixfan.
Karena ada gangguan dan kelambatan, sesuai standar operasional, PT KAI berkewajiban memberikan service recovery. Kemudian memberi makanan ringan dan minuman jika kelambatan lebih dari tiga jam. Bahkan PT KAI berencana mengembalikan bea sebesar 50 persen jika pendingin ruangan tidak berfungsi.
Pengembalian bea 100 persen juga akan diberikan kepada penumpang yang dari stasiun keberangkatan membatalkan perjalanannya. “Ada 649 penumpang umum dan satu penumpang reduksi pegawai di perjalanan ini. Sekali lagi kami sampaikan mohon maaf,” tandasnya.