Rabu, 03 July 2019 03:15 UTC
FOTO: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa/dok.
JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku telah mengidentifikasi musim kemarau yang datang cukup panjang tahun ini. Rapat persiapan terus dilakukan secara berkala.
"Saya minta Pak Sekdaprov (Heru Tjahjono) secara khusus untuk memimpin rapat persiapan kemarau panjang. Mengidentifikasi peringatan dari BMKG," ujar Khofifah, Rabu 3 Juli 2019.
Beberapa waktu lalu BMKG memang telah mengeluarkan peringatan 60 hari tanpa hujan untuk Jawa Timur. Kondisi tersebut harus dilalui Jatim antara Juli hingga September.
BACA JUGA: LSI Masukkan Khofifah dan Cak Imin Kandidat Capres 2024
Pemperintah provinsi, disebutkan Khofifah, menggandeng TNI/Polri untuk menghadapi musim kemarau tahun ini. "Kami akan rapat lebih luas dengan ajak TNI/Polri untuk bantu pada saat mensuplai air bersih yang dibutuhkan," ungkap gubernur kelahiran Surabaya itu.
Selain menggandengan TNI/Polri, Pemprov Jatim meminta perusahaan turut serta andil membantu suplai air bersih. Setiap perusahaan diharapkan dapat membantu distribusi air bersih di sekitar wilayah masing-masing.
"Misalkan di Pasuruan untuk bisa membantu dan mendistribusi air bersih di sekitar Pasuruan, di Sidoarjo begitu, dan di Situbondo juga begitu," kata mantan Menteri Sosial era Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla itu.
BACA JUGA: Khofifah Pastikan Hadiri Sidang Rommy Besok
Tahun ini diprediksi sebanyak 566 desa di Jatim berpotensi mengalami kekeringan kritis. Kondisi sebuah desa ketersediaan airnya untuk setiap orang per hari kurang dari 10 liter. Dari jumlah desa itu, 199 desa di antaranya sama sekali tidak memiliki sumber air.
Sementara terkait melonjaknya penyebaran virus Hepatitis A di Pacitan yang dipengaruhi juga karena kekeringan, Khofifah telah menginstruksikan suplai air bersih. Dirinya telah mengkomunikasikan dengan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur untuk memastikan kecukupan suplai air bersih. Dengan begitu diharapkan wilayah sebaran mulai bisa ditekan.
"Tadinya sempat meluas ke delapan kecamatan, dan ini sudah mulai berkurang," tandasnya.