Minggu, 25 April 2021 11:40 UTC
KRI Naggala-402. Sumber: wikipedia.org
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengkonfirmasi kondisi terakhir KRI Nanggala-402 beserta 53 orang awak di dalamnya. Dalam siaran resmi Puspen TNI, dia mengatakan seluruh awak kapal selam tersebut dinyatakan gugur di lokasi kehilangannya di perairan utara Bali, Minggu 25 April 2021.
Dengan nafas tertahan, Hadi mengatakan bahwa pihaknya turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya terhadap keluarga dari 53 Korps Hiu Kencana tersebut. Disampaikannya bahwa seluruh korban dari tenggelamnya KRI Nanggala-402 merupakan prajurit yang tengah menjalankan tugasnya dalam sebuah latihan tempur.
“Selaku Panglima TNI saya sampaikan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya, kepada seluruh keluarga prajurit yang gugur. Semoga Tuhan Yang Maha Besar memberikan keikhlasan, kesabaran, dan ketabahan,” kata Hadi.
BACA JUGA: Keluarga dan Anak Kru KRI Nanggala 402 Datangi Lanal Banyuwangi
Dijelaskannya juga bahwa pernyataan itu telah didasarkan pada bukti-bukti autentik yang telah ditemukan Tim SAR Gabungan di perairan utara Bali. Dari visual bawah air yang didapatkan, kapal telah terpotong menjadi tiga bagian dan rusak di dalam laut.
Selanjutnya pihaknya akan berkoordinasi dengan The International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO) mengenai upaya-upaya berikutnya. Sebab evakuasi KRI Nanggala-402 di kedalaman 830 meter membutuhkan kerjasama internasional.
“Kita akan memberikan penghargaan kepada prajurit KRI Nanggala-402, dari yang kami ajukan kepada Presiden yaitu berupa kenaikan pangkat,” kata Hadi.
BACA JUGA: Menko PMK dan Mensos Kuatkan Moral Keluarga Awak KRI Nanggala-402
Keberadaan kapal selam ini diketahui setelah KRI Rigel berhasil mengetahui koordinat posisi benda diduga bagian KRI Nanggala-402 yang tenggelam.
Kemudian ditindaklanjuti dengan menurunkan Remotely Operated Vehicle (ROV) dari Kapal MV Swift Rescue milik Singapura. ROV berhasil merekam sejumlah bagian dari kapal selam KRI Nanggala-402 yang sudah pecah menjadi tiga bagian. Pecahnya kapal diduga karena tekanan bawah laut yang melebihi batas kemampuan kapal tersebut menyelam.
Diberitakan sebelumnya kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak saat melaksanakan gladi resik pelatihan peluncuran torpedo. Kapal dengan 53 awak itu hilang kontak saat berada di perairan utara Bali, Rabu, 21 April 2021.