Logo

34 Santri Temboro Diisolasi Oleh Pemkab Ponorogo

Reporter:,Editor:

Rabu, 22 April 2020 06:40 UTC

34 Santri Temboro Diisolasi Oleh Pemkab Ponorogo

ISOLASI SANTRI: Santri Al-Fatah Temboro yang diisolasi di salah satu balai desa di Ponorogo. Foto: Gayuh.

JATIMNET.COM, Ponorogo – Sejumlah santri dari Malaysia yang dinyatakan positif SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan sebelumnya melakukan pendidikan agama di Temboro, Kabupaten Magetan, membuat Pemkab Ponorogo meningkatkan pendataan warganya yang berasal dari luar daerah.

Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mengatakan, perlakuan khusus kepada siapa saja termasuk warga Ponorogo yang sehabis pulang dari Temboro tersebut adalah dengan melakukan isolasi yang telah disediakan oleh pemerintah.

“Warga Ponorogo yang datang dari Temboro juga akan kita lakukan rapid tes, sebagian kita cek suhu badan dulu dan keluhannya. Karena memang alat rapid saat ini terbatas,” kata Ipong, Rabu 22 April 2020.

BACA JUGA: Informasi Dari Malaysia Jadi Titik Awal Tracing Tim Gugus Tugas Jatim di Ponpes Temboro

Ia mengungkapkan saat ini sudah ada 34 orang yang terdata sehabis berkunjung atau sepulang dari Temboro, Kabupaten Magetan. Dari jumlah tersebut sudah ada enam orang telah dilakukan rapid tes.

“Lima orang hasilnya negatif, dan satu dinyatakan positif berdasarkan rapid tes. Sisanya menyusul,” ungkapnya.

Ipong mengaku warga dengan hasil rapid tes positif tersebut saat ini telah menjalani isolasi di RSUD dr Harjono. Sedangkan warga lainnya yang juga sehabis dari Temboro juga telah melakukan isolasi mandiri di Bali Desa maupun tempat yang disediakan pemerintah.

“Orang tua yang mengurus santri positif tadi juga akan kita rapid tes, termasuk orang yang pernah dekat juga,” ujarnya

BACA JUGA: Zona Merah Covid, Ponpes Temboro Magetan Dikarantina.

Sementara itu Lurah Kertosari, Muhammad Mudhofir menuturkan jika di kelurahannya ada satu warga yang berasal dari Temboro dan saat ini telah dilakukan isolasi di Balai Desa. “Santri ini sebenarnya asal Kalimantan, karena kehabisan tiket akhirnya dirumah saudaranya dulu, dan kebetulan masuk dikelurahan kami,” tuturnya.

Meski bukan warga asli Ponorogo, ia bersama satgas covid kelurahan Kertosari tetap menerima dengan baik dan ditempatkan di ruang Isolasi yang telah disiapkan. “Kondisinya baik, suhu badannya juga normal, hampir tidak ada keluhan sama sekali,” pungkasnya.