Selasa, 09 May 2023 06:20 UTC
Kasi PHU Kemenag Lamongan Abd Ghofur. Foto: Zuditya Saputra
JATIMNET.COM, Lamongan - Berbagai faktor, sebanyak 183 calon jemaah haji di Kabupaten Lamongan melakukan penundaan keberangkatannya ke tanah suci pada tahun 2023.
183 calon jemaah haji itu sudah melaporkan dirinya ke kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lamongan jika dirinya belum siap berangkat ke tanah suci pada tahun ini.
"Penundaan itu terjadi disebabkan berbagai faktor, ada yang sakit, ada yang meninggal dan lain - lain," ungkap Kasi PHU Kemenag Kabupaten Lamongan, Abd Ghofur, Selasa, 9 Mei 2023.
Agar Kabupaten Lamongan tetap dapat bisa memberangkatkan sesui kuota yang telah ditetapkan, kata Ghofur, calon jemaah yang melakukan penundaan itu akan digantikan oleh calon jemaah yang sudah disiapkannya untuk menjadi jemaah haji cadangan tatkala terdapat calon jemaah yang tak bisa berangkat.
"Jemaah cadangan ini urut porsi. Jadi, yang tidak bisa melunasi dengan alasan tadi maka jemaah cadangan ini akan mengisi kursi jemaah yang menunda keberangkatan, dan itu terjadi secara otomatis di sistem komputerisasi jemaah haji (Siskohat)," terangnya.
"Adapun sesuai kepres, jumlah nominal uang yang harus dilunasi oleh calon jemaah haji reguler (urut porsi 2023) yakni sebanyak 30,9 juta karena mereka telah membayar setoran awal sebanyak 25 juta," tambahnya.
Lebih lanjut, Ghofur mengatakan dalam tahun ini Kabupaten Lamongan mendapat tambahan jumlah jemaah cadangan sebanyak 245 calon jemaah. Jumlah tersebut terhitung dari 15 persen kuota jemaah yang hendak diberangkatkan ke tanah suci.
"Pada tahun 2023 Kabupsten Lamongan mendapat kuota sekisar 1.770 calon jemaah haji yang di dalamnya ada program prioritas lansia sebanyak 73 orang jemaah," ujarnya.