Logo

18 Terduga Hepatitis Akut Tersebar di Tujuh Provinsi

Reporter:

Senin, 16 May 2022 02:20 UTC

18 Terduga Hepatitis Akut Tersebar di Tujuh Provinsi

Ilustrasi hepatitis akut.

JATIMNET.COM, Surabaya – Sebanyak 18 orang diduga terjangkit hepatitis akut. Laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Jumat, 13 Mei 2022 menyebutkan belasan orang itu berasal dari Sumatera Utara, Sumetara Barat, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur. Dari sejumlah provinsi itu, DKI Jakarta paling mendominasi dengan 12 kasus.

Dari 18 pasien yang diduga terserang hepatitis akut itu memiliki rentang usia 0 - 20 tahun. Paling banyak anak yang berusia 5 - 9 tahun ada 6 orang, usia 0 - 4 tahun ada 4 orang, usia 10 - 14 tahun ada 4 orang, dan usia diatas 15 - 20 tahun ada 4 orang.

BACA JUGA : Hepatitis Akut Meresahkan, DPRD Jatim Sebut Masyarakat Butuh Informasi

Adapun kategorinya terdiri dari sembilan dengan status pending classification, tujuh discarded, satu dalam proses verifikasi dan satu probable. Dari tujuh kasus discarded terdiri dari satu orang positif hepatitis A, satu orang positif hepatitis B, satu orang positif tifoid, 2 orang demam berdarah dengue, 2 lainnya berusia lebih dari 16 tahun.

BACA JUGA : Waspada Hepatitis Akut, Puskesmas di Surabaya Diminta Laporkan ‘Sakit Kuning’

Berdasarkan hasil investigasi kontak oleh petugas Kemenkes tidak ditemukan adanya penularan langsung dari manusia ke manusia. ”Tujuh dari 18 pasien diduga hepatitis akut dinyatakan meninggal,” kata Juru Bicara Kemenkes sekaligus Direktur Utama RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH dalam keterangan pers.

Namun demikian, belum dapat dipastikan penyebab meninggalnya tujuh pasien tersebut. Entah karena dugaan hepatitis akut atau karena faktor yang lain. Adapun gejala yang ditemukan pada pasien dugaan Hepatitis Akut yakni demam, mual, muntah, hilang nafsu makan, diare akut, lemah, nyeri bagian perut, nyeri pada otot dan sendi, kuning di mata dan kulit, gatal-gatal, dan urin seperti air teh.

“Meski gejala yang ditemukan mengarah pada hepatitis akut namun belum bisa dipastikan pasien menderita Hepatitis Akut, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut,” terangnya.

BACA JUGA : Ini Tentang Hepatitis Akut

Sebagai tindak lanjut, Kementerian Kesehatan bersama pihak terkait terus melakukan upaya investigasi. Caranya dengan melakukan analisis pathogen menggunakan Whole Genome Sequencing (WGS). Juga, penyelidikan epidemiologi lebih lanjut untuk memastikan penyebab dari kejadian hepatitis akut ini.