Logo

15 Pasar di Ponorogo Telah Direvitalisasi 

Reporter:,Editor:

Rabu, 18 November 2020 05:00 UTC

15 Pasar di Ponorogo Telah Direvitalisasi 

REVITILASI PASAR: Pasar Bungkal Salah pasar yang telah direvitalisasi. Foto: Gayuh

JATIMNET.COM, Ponorogo – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disperdakum) selama empat tahun terakhir dari 2016 hingga 2020 mampu merevitalisasi sebanyak 15 pasar.

Kepala Dinas Disperdakum, Addin Andanawarih mengatakan, Pemkab Ponorogo berkomitmen untuk memajukan dan mensejahterakan pedagang dengan merevitalisasi pasar. Sehingga dalam lima tahun terakhir sebanyak 15 pasar telah direvitalisasi.

Padahal pada periode 2011 hingga 2015 hanya ada tiga pasar yang direvitalisasi yakni Balong, Jetis, dan Tonatan. “Saat itu yang diperbaiki hanya Los saja, tidak keseluruhan seperti sekarang ini. Bahkan untuk Pasar Legi dibangun total dengan konsep yang lebih modern,” kata Addin, Rabu 18 November 2020.

Pasar lainnya adalah pasar Kecamatan, yakni pasar Badegan, Sumoroto ada dua pasar, Slahung, Balong, Jetis, Bungkal, Tamansari (Sambit), Pulung, Jenangan, Pasar Pon, Tonatan, Sawoo ada dua pasar. “Semua yang direvitalisasi sekarang sudah bisa digunakan, hanya tinggal pasar Legi yang baru akan selesai pada Februari 2021,” ujar Addin.

Kedepan pihaknya juga akan mengusulkan kembali revitalisasi pasar kecamatan, yakni pasar Jetis dan pasar Balong pada 2021 mendatang. Namun tidak semua pasar bisa di revitalisasi oleh Disperdagkum, pasalnya tidak semua pasar yang ada di Kecamatan berada dibawah wewenangnya. Ada beberapa pasar daerah yang memang berada di bawah kewenangan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa.

“Setelah revitalisasi terjadi peningkatan omzet, perekonomian di tingkat pasar rakyat mengalami peningkatan melalui transaksi yang ada. Rata-rata di atas 20 persen,” jelas Addin.

Sementara anggaran yang digelontorkan untuk revitalisasi pasar berbeda-beda besarannya, seprti pasar Pasar Sumoroto, Bungkal, Sawoo dan Pulung menghabiskan anggaran sebesar Rp 5 Miliar. Sedangkan Pasar Tamansari di Kecamatan Sambit menghabiskan dana sebesar Rp 3.5 Miliar dan Pasar Tonatan habis Rp 1.8 Miliar. “Semuanya tergantung dari APBN, karena memang revitalisasi ini sumber anggaran berasal dari APBN,” pungkas Addin.