Logo

Zona Oranye, Disiplin Protokol Kesehatan di Surabaya Terus Dijalankan

Guna Memutus Mata Rantai Covid-19
Reporter:,Editor:

Rabu, 12 August 2020 11:40 UTC

Zona Oranye, Disiplin Protokol Kesehatan di Surabaya Terus Dijalankan

Ilustrasi. menunjukkan Kota Surabaya zona orange diapit Gresik dan Sidoarjo yang masuk zona merah.

JATIMNET.COM, Surabaya - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan Kota Surabaya telah berstatus zona oranye atau risiko sedang terhadap Covid-19. Meski begitu, disiplin protokol kesehatan di berbagai sektor bidang di Kota Surabaya dipastikan akan terus dijalankan.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan, pelabelan zonasi warna terhadap Covid-19 pada suatu daerah itu menjadi kewenangan dari BNPB Pusat. Namun, apapun kondisi Surabaya, pihaknya memastikan akan terus menjalankan disiplin protokol kesehatan di berbagai sektor.

"Terkait itu (pelabelan) kan kewenangan dari BNPB pusat. Tapi yang jelas kita patut bersyukur bahwa Surabaya menjadi lebih baik sekarang terkait penanganan pandemi Covid-19 dan penularan sudah mulai terkendali," kata Febriadhitya, Rabu 12 Agustus 2020.

Karenanya, apapun label yang disematkan ke Kota Surabaya, pemerintah kota tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan tanpa sedikit melonggarkan. "Bukan berarti dengan adanya perubahan status tersebut membuat Pemkot Surabaya melonggarkan, tidak," ia menegaskan.

BACA JUGA: Berikut 10 Kelurahan dengan Jumlah Kasus Covid-19 Terendah di Surabaya

Buktinya apa? Febriadhitya mencontohkan, ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya berakhir, Pemkot Surabaya malah makin masif melakukan sosialisasi protokol kesehatan. Alhasil, penularan kasus Covid-19 di Surabaya bisa terkendali dan angka kesembuhan terus bertambah.

"Alhamdulillah, dengan dilakukan penerapan sanksi kemudian pendisiplinan protokol kesehatan baik di perusahaan, mal, pasar, maupun penambahan swab di tempat-tempat yang banyak kerumunan menghasilkan bahwa Surabaya bisa terkendali seperti sekarang," ia mengungkapkan.

Meski demikian, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya tercatat bahwa hampir 90 persen pasien Covid-19 memiliki penyakit penyerta. Baik itu diabetes melitus, hipertensi, jantung maupun paru-paru.

BACA JUGA: Angka Reproduksi Efektif (Rt) di Surabaya Berwarna Hijau

"Memang dari data Dinkes Surabaya hampir 90 persen yang terjangkit dari Covid-19 ini yang memiliki penyakit dahulu. Jadi dia itu sudah sakit duluan entah itu diabetes, atau hipertensi. Sehingga orang tersebut rentan tertular," ia menjelaskan.

Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat, khususnya bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan. Mulai disiplin cuci tangan menggunakan sabun, pakai masker dan jaga jarak.

"Makanya itu protokol kesehatan pakai masker, cuci tangan, jaga jarak itu penting. Karena sudah banyak rekan-rekan kita yang kurang beruntung dengan pandemi ini," ia memungkasi.

Untuk diketahui, dalam peta zonasi risiko pada laman website covid19.go.id milik BNPB Pusat, saat ini Kota Surabaya telah berwarna oranye yang berarti risiko sedang terhadap kasus Covid-19.