Rabu, 04 September 2019 16:30 UTC
Ilustrasi: Gilas Audi.
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Pasca dianggap menjadi lokasi cerita Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Penari, yang telah viral beberapa minggu terakhir, tidak ada peningkatan jumlah kunjungan ke Rowo Bayu, di Kecamatan Songgon.
Hal ini disampaikan Camat Songgon, Kunta Prastawa, kepada Jatimnet, dalam acara Festival Kampung Digital, di Lapangan Maron, Genteng, Banyuwangi, Selasa 3 September 2019.
Dia mengatakan kunjungan wisatawan seperti biasanya. Warga Songgon juga pada umumnya tidak peduli wilayahnya tengah ramai dibicarakan di media sosial, sebagai tempat kejadian menyeramkan dalam cerita KKN di Desa Penari.
BACA JUGA: Kisah KKN Desa Penari Diduga Terjadi di Songgon, Camatnya Malah Penasaran
“Jumlah wisatawan di Rowo Bayu masih normal. Masyarakat tidak mempedulikan itu,” kata Kunta.
Sebelumnya, dia juga mengaku tidak mengetahui tempat kejadian KKN di Desa Penari yang diklaim oleh penulisnya sebagai kisah nyata. Bahkan ikut penasaran di desa mana tokoh-tokoh yang disamarkan namanya itu mengalami kejadian seram saat melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat itu.
Tercatat dalam laporan bulanan daring, tiket destinasi wisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, jumlah wisatawan yang menuju Rowo Bayu justru turun. Penjualan tiket masuk wisata Rowo Bayu bulan Juni sebanyak 1.230 lembar, 357 lembar selama Juli dan 299 lembar selama bulan Agustus.

LOKASI WISATA. Salah satu pertunjukan tari di sebuah destinasi wisata di Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Foto : Ahmad Suudi
Utasan berisi ratusan tweet tentang KKN Desa Penari ditulis pemilik akun Simple Man selama bulan Juni dan Juli. Utasan itu viral beberapa minggu pada bulan Agustus hingga awal September.
Meski banyak yang mencari di mana latar tempat cerita KKN di Desa Penari, hingga muncul dugaan terjadi di Rowo Bayu, Songgon. Namun sejauh ini belum mampu mengerek jumlah wisatawan.
Penurunan jumlah wisatawan juga tercatat terjadi di Wisata Hutan Pinus yang juga berlokasi di Songgon. Pada Juni, tiket masuk lokasi wisata itu terjual 2.404 lembar, Juli 338 lembar, dan Agustus 175 lembar. Juni tahun ini memiliki hari besar berupa Idul Fitri yang menjadi waktu kebanyakan masyarakat mudik dan berlibur.
BACA JUGA: Cerita Horor KKN di Desa Penari Viral
Secara keseluruhan di seluruh destinasi di Banyuwangi, jumlah wisatawan dalam dua bulan terakhir ini justru turun. Dari 55 destinasi yang menerapkan pelaporan tiket daring, didapati angka 324.083 lembar tiket terjual pada Juni, 138.460 lembar pada Juli dan 78.398 lembar selama Agustus.
Akun Simple Man juga telah mengonfirmasi pada utasan tweet yang muncul pada tanggal 26 Agustus 2019, bahwa lokasi kejadian KKN di Desa Penrai bukan di Rowo Bayu, Songgon. Dia menyertakan foto hitam putih Petilasan Prabu Tawang Alun dekat Rowo Bayu dalam salah satu utasan cerita, namun dimaksudkan hanya gambar ilustrasi.
“Semua juga tahu lewat medsos, banyak yang tanya kepada saya, famili, sanak saudara. Ingin tahu itu Rowo Bayu atau bukan. Aku sendiri ingin tahu di mana," pungkas Kunta.