Logo

Wapres Ma’ruf Amin Salurkan Bantuan Rehabilitasi Sosial hingga Santripreneur

Reporter:,Editor:

Kamis, 02 June 2022 11:40 UTC

Wapres Ma’ruf Amin Salurkan Bantuan Rehabilitasi Sosial hingga Santripreneur

BANSOS. Wapres RI K.H. Ma’ruf Amin menyerahkan bansos kepada lansia penerima manfaat di Gedung Balai Pemuda, Surabaya, Kamis, 2 Juni 2022. Foto: Humas Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya - Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) K.H. Ma’ruf Amin meninjau penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada lansia penerima manfaat (PM) di Kota Pahlawan. Penyaluran bantuan tersebut berlangsung di Gedung Balai Pemuda sisi barat Alun-alun Surabaya, Kamis 2 Juni 2022.

Hadir mendampingi Wapres RI dalam salur bansos tersebut, di antaranya Menteri Sosial Tri Rismaharini, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, serta Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Salur bansos ini dihadiri sekitar 60 penerima manfaat yang berasal dari sejumlah kecamatan di Surabaya.

Dalam sambutannya, Wapres RI K.H Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa ada sejumlah jenis bantuan yang disalurkannya kali ini. Di antaranya, bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI), Program Keluarga Harapan (PKH), beasiswa hingga program santripreneur dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

"Kita harapkan bantuan pemerintah ini bisa meringankan beban masyarakat dan juga bisa memajukan usahanya. Semoga dengan bantuan demikian dari pemerintah ini, bisa ada upaya pemberdayaan masyarakat," kata Ma'ruf Amin.

BACA JUGA: Program Rehabilitasi Sosial Rutilahu Tingkatkan Kondisi Fisik Rumah Tak Layak Huni

Sementara Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan sejumlah bantuan sosial yang diserahkan Wapres itu mulai dari BLT minyak goreng, beasiswa pendidikan hingga modal usaha untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

"Ada penyerahan bantuan modal usaha untuk para warga MBR. Jadi, mereka diharapkan menerima bansos, tapi mereka juga punya usaha," kata Risma.

Selain bantuan modal usaha, dalam kesempatan tersebut Wapres juga menyalurkan bantuan ATENSI untuk disabilitas. Bantuan ATENSI ditujukan bagi istri maupun anak disabilitas agar dapat membantu ekonomi keluarganya.

"Kita coba berdayakan istrinya, kita beri bantuan modal usaha toko kelontong untuk istrinya," ia menuturkan.

Tak hanya itu, bantuan lain yang diserahkan Wapres kali ini juga berupa program untuk santri dan santriwati dari BAZNAS. Serta diserahkan pula sejumlah program bantuan dari BPJS Ketenagakerjaan dan beasiswa.

"Tadi juga ada santunan. Jadi, mungkin klaim untuk ketenagakerjaan seperti dulu tukang sapu yang kecelakaan," ia mengungkapkan.

Adapun bansos dari Kemensos yang diserahkan Wapres kepada 50 lansia di Surabaya, totalnya mencapai Rp 82.893.600. Bantuan tersebut, terdiri dari PKH untuk 31 PM masing-masing Rp 600 ribu dengan total Rp 18,6 juta.

Kemudian, Program Sembako/Program Pangan Non Tunai (BPNT) untuk 40 PM masing-masing Rp 400 ribu dengan total Rp 16 juta. Lalu, BLT Migor untuk 40 orang masing-masing Rp 300 ribu total Rp 12 juta serta bantuan ATENSI untuk 10 PM sebesar Rp 36.293.600.

Selain bansos untuk 50 orang, bantuan ATENSI berupa kewirausahaan juga diberikan kepada 10 lansia di Kota Surabaya. Adapun bantuan kewirausahaan yang diberikan yakni, untuk usaha warung kelontong, warung nasi dan jualan siomay keliling.

BACA JUGA: Di Tengah Pandemi, Tiga Ponpes di Ponorogo Dapat Bantuan Bus Sekolah

Di lain pihak, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan ada sekitar 60 warga penerima bantuan yang diserahkan langsung oleh Wapres RI. Dengan rincian yakni, 50 warga penerima bansos BLT minyak goreng, Bantuan Pangan Non Tunai dan Program Keluarga Harapan (PKH). Sedangkan, 10 warga lainnya merupakan penerima program ATENSI dari Kemensos.

"Jadi totalnya itu Insya Allah hampir 60 orang. Ada yang mendapatkan bantuan usaha, bantuan (BLT) minyak goreng, ada juga bantuan dari ketenagakerjaan dan BAZNAS yang dibagikan," kata Eri.

Ia memastikan seluruh MBR penerima bansos tersebut merupakan warga Kota Surabaya. Puluhan penerima manfaat bantuan ini beberapa di antaranya juga mendapatkan peralatan untuk wirausaha.

Kendati demikian, tidak bisa selamanya MBR ini mengandalkan BLT. Karenanya, Pemkot Surabaya gencar memberdayakan MBR melalui pemanfaatan aset sehingga mereka diharapkan ke depan mandiri dan sejahtera.

"Jadi perlahan ada yang dibantu Bu Mensos, ada yang menggunakan aset pemkot. Insya Allah semoga di tahun ini bisa berubah, banyak dari MBR yang punya usaha dan pekerjaan," ia menandaskan.