Logo

Di Tengah Pandemi, Tiga Ponpes di Ponorogo Dapat Bantuan Bus Sekolah

Reporter:,Editor:

Kamis, 25 February 2021 07:20 UTC

Di Tengah Pandemi, Tiga Ponpes di Ponorogo Dapat Bantuan Bus Sekolah

BUS SEKOLAH: Sri Wahyuni ketika menyerahkan bantuan bus sekolah ke yayasan Al Muttaqin Syarif Desa Minggu Kecamatan Pulung, Kamis 25 Februari 2021. Foto: Gayuh.

JATIMNET.COM, Ponorogo – Tiga unit bus sekolah dari hasil bantuan Kementrian Perhubungan diberikan kepada tiga pondok pesantren (Ponpes) di Ponorogo.

Ketiga pondok pesantren tersebut adalah Yayasan Al Muttaqin Syarif, Desa Munggung, Kecamatan Pulung, Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Al-Ishlah Desa Kalisat, Kecamatan Bungkal dan Yayasan Islam Miftahussalam Desa Kambeng, Kecamatan Slahung.

Penyerahan bantuan tersebut dilakukan oleh anggota DPR RI Komisi V, Sri Wahyuni. “Bus ini bisa digunakan untuk keperluan pondok dan untuk antar jemput santri ke pondok,” kata Yuni, Kamis 25 Februari 2021.

Yuni mengungkapkan, ketiga bus sekolah tersebut disumbangkan ke pesantren karena saat ini pondok pesantren lebih membutuhkan. Terlebih untuk jenjang SD sampai dengan SMP, walaupun saat ini masih melakukan pembelajaran online di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: 142 Pasien Meninggal Karena Terkonfirmasi Covid-19 di Ponorogo Batal Dapat Santunan Kematian

“Biasanya pesantren ada santri dari luar kota sehingga untuk mempermudah mobilitas, pertimbangan kami diberikan ke Ponpes,” ungkap Yuni.

Tiga buah bus sekolah berwarna kuning yang disumbangkan tersebut memiliki kapasitas penumpang berjumlah 20 orang dengan kendaraan merk Hino. “ini adalah usulan tahun 2020 lalu. Usulan saya saat itu Ponorogo mendapat 10 bus, semoga sisanya bisa terealisasi tahun ini,” ujar Yuni.

Ketua Yayasan Al Muttaqin Syarif, Ismail Sanjali mengucapkan terima kasih atas adanya bantuan bus sekolah kepada yayasannya. Ia berharap para santri akan lebih semangat lagi menempuh pendidikan.

Terlebih pondok pesantren yang ia kelola memang berada di pegunungan sedikit menyulitkan santri untuk mendapat angkutan umum. “Sehingga santri yang tidak bermukim bisa kami antar jemput,” pungkas Ismail.