Logo

Upacara 17 Agustus, Siswa di SD ini Kenakan Pakaian Adat  

Reporter:

Rabu, 17 August 2022 05:40 UTC

Upacara 17 Agustus, Siswa di SD ini Kenakan Pakaian Adat

 

SEMANGAT. Suasana upacara bendera dalam rangka HUT ke-77 RI di SDN Klecorejo 01, Mejayan, Kab.Madiun, Rabu, 17 Agustus 2022. Foto.Nd.Nugroho

JATIMNET.COM, Madiun - Siswa dan guru SDN Klecorejo 01, Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun memiliki cara tersendiri dalam memperingati HUT ke-77 RI, hari ini Rabu pagi, 17 Agustus 2022. Bukan upacaranya, melainkan kostum yang mereka kenakan. 

Mereka terutama para siswa mengenakan pakaian adat Nusantara. Ini seperti Jawa, Riau, Aceh, Bali, dan Papua. Sedangkan para guru mengenakan baju motif lurik- lurik atau biasa disebut surjan. Selain itu, beberapa di antaranya mengenaka gunung

Kepala SDN Klecorejo 01 Sumarmiasih mengatakan bahwa dikenakannya pakaian adat dalam upacara bendera memperingati HUT ke-77 merupakan idenya. Sejak sepekan terakhir, ia mengoordinasikannya kepada para guru, murid, dan wali murid. 

Gayung pun bersambut. Ide Sumarmiasih tentang penggunanaan pakaian adat dalam upacara disepakati. Namun diharapakan pakaian yang dikenakan para siswa disarankan tidak membeli maupun menyewa.

 "Pakaian bisa hasil kreativitas, seperti tali rafia untuk rumbai - rumbai yang identik dengan pakaian adat Papua," ujar Sumarmiasih.

Namun, saran itu tidak sepenuhnya dijalankan para siswa maupun orang tuanya. Sebagian di antara mereka rela menyewa pakaian untuk pelaksanaan upacara dalam memperingati hari dibacakannya Proklamasi Kemerdekaan oleh Presiden - Wakil Presiden RI Pertama, Soekarno - Hatta.

"Tujuan dari upacara dengan mengenakan pakaian adat seperti ini untuk lebih meningkatkan semangat nasionalisme anak-anak. Bagaimanapun juga, kemerdekaan merupakan hasil perjuangan seluruh warga Indonesia," Sumarmiasih menjelaskan.

Sementara itu, Luhur Darma Prasetya, salah seorang siswa menyatakan bangga dapat mengenakan pakaian adat dalam upacara bendera peringatan HUT ke-77 RI tahun ini. Apalagi, kegiatan itu tidak digelar dalam dua tahun terakhir lantaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dampak dari Pandemik Covid-19.

"Saya merasa senang, karena juga bisa memakai pakaian adat seperti ini," ujar siswa kelas VI yang mengenakan pakaian adat Jawa ini.