Selasa, 12 November 2024 08:00 UTC
PELATIHAN. Sejumlah pelaku UMKM di daerah miskin mengikuti pelatihan yang diberikan DKUPP Kab. Probolinggo, Selasa, 12 November 2024. Foto: Diskominfo Kab. Probolinggo
JATIMNET.COM, Probolinggo – Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo mengadakan pelatihan penyusunan laporan keuangan bagi kelompok usaha produktif di wilayah kemiskinan, Selasa, 12 November 2024.
Pelatihan digelar di salah satu resto di Probolinggo dengan tujuan memberdayakan masyarakat di daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi agar dapat mengelola keuangan usahanya secara lebih efektif.
Pelatihan dibuka Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo Taufik Alami dan diikuti 30 peserta yang tergabung dalam berbagai divisi usaha produktif seperti kopi, madu, budidaya ikan lele, handicraft, dan makanan-minuman (mamin).
BACA: Target Pasar Ekspor, Puluhan Pelaku UMKM Kabupaten Probolinggo Ikuti Kurasi
Selama kegiatan berlangsung, peserta mendapat bimbingan dari CEO Funvita Indonesia Deni Andis yang memberikan materi tentang standar akuntansi keuangan dan pentingnya pencatatan keuangan yang rapi.
Menurut Plt Kepala Bidang Usaha Mikro DKUPP Kabupaten Probolinggo Mehdinsareza Wiriarsa, pelatihan ini untuk meningkatkan keterampilan dalam menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) untuk UMKM.
Lewat pelatihan diharapkan membantu pelaku usaha mikro di daerah miskin untuk mendeteksi masalah keuangan lebih cepat, seperti pengeluaran yang tak terduga atau penurunan pendapatan, di mana sering menjadi penyebab utama kegagalan usaha.
"Kami harap para peserta dapat membuat keputusan bisnis lebih baik dengan memahami laporan keuangan mereka, sehingga mampu mengelola dana yang ada dengan lebih cermat dan efisien,"ujar Mehdinsareza.
BACA: Tumbuhkan Peluang Ekspor Produk Unggulan, 23 Pelaku Usaha di Probolinggo Ikuti FGD
Taufik menambahkan upaya pemerintah menunjukkan komitmen yang serius dalam mendukung UMKM sebagai salah satu penggerak ekonomi nasional.
Banyak UMKM di Kabupaten Probolinggo yang masih menghadapi kendala dalam pengelolaan keuangan, terutama yang berada di daerah-daerah miskin.
"Dengan pelatihan ini, diharapkan pengusaha mikro di wilayah tersebut bisa memiliki pencatatan keuangan yang lebih terstruktur dan sesuai standar, tidak hanya sekadar mencatat uang masuk dan keluar," katanya.
Dengan pelatihan tersebut, DKUPP Kabupaten Probolinggo berharap masyarakat miskin dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik, meningkatkan pendapatan, dan secara bertahap mengentaskan diri dari kemiskinan.
