Kamis, 10 August 2023 08:20 UTC
Ilustrasi kantor Desa Gambiran, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang
JATIMNET.COM, Jombang - Dana Corporate Social Responsibility yang dikelola pemerintah Desa Gambiran, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang dinilai kurang transparan oleh masyarakat.
Selama ini, sebagian besar masyarakat tidak tahu dan belum merasakan kontribusi nyata dana CSR perusahaan yang diberikan ke Pemerintah Desa Gambiran.
"Selama ini masyarakat tidak tau penggunaan dana csr dari pabrik yang ada di Gambiran berapa yang terkumpul, untuk apa saja. Pengelolaannya ini yang kurang transparan," kata salah seorang warga berinisial ARK.
Menurutnya, transparansi pengelolaan dana csr atau TJSL sangat penting. Agar anggaran dana csr dari perusahaan tidak disalahgunakan.
Sementara, salah seorang perangkat desa Gambiran mengatakan jika tidak menerima csr dari perusahaan pakan ternak. "Gak ada csr yang diterima Pemdes, adanya kompensasi saja," katanya beberapa waktu lalu.
Namun, pernyataan tersebut langsung dibantah perangkat desa Gambiran lainnya berinisial RD. Ia menegaskan jika Pemdes setiap tahun menerima csr dari pabrik pakan ternak di wilayahnya.
Besaran csr yang diterima Pemdes Gambiran itu sekitar Rp10 juta dan saat ini naik menjadi Rp12 juta per tahun. "Ada (CSR) dari pabrik pakan ternak. Kalau ke warga nerima kompensasi berupa sembako," ungkapnya.
Dijelaskan RD, pihaknya belum mengetahui berapa besaran anggaran dana CSR. "Kalau tahun ini belum tau berapa, kan lihat kondisi pabriknya juga. Dulu Rp10 juta terus naik jadi Rp12 juta. Tahun ini yang belum tau berapa," katanya menambahkan.
Terkait penggunaan dana csr setiap tahunnya berbeda-beda. Diantaranya, untuk sumbangan anak yatim, honor guru ngaji dan perbaikan lingkungan. "Semua diambilkan dari dana csr. Itu ada plotnya masing-masing di APBDes, termasuk Agustusan," kata RD.
Repoter : SAREP