Senin, 16 July 2018 05:05 UTC
Ratusan massa aksi tergabung Sekber Benteng NKRI melakukan aksi demo di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
JATIMNET.COM – Ratusan massa di Surabaya dari berbagai elemen, tergabung Sekber Benteng NKRI, melakukan aksi demo di depan Gedung Negara Grahadi dan Balai Kota Surabaya.
Mereka mulai dari Front Pembela Islam (FPI), Pemuda Pancasila, Patriot Garuda (PATGA), BHOEMIPUTERA, Front Pancasila, Laskar Garuda Nusantara (LGN), KOKAM, Pemuda Mujahidin, Indonesia Centre Jatim dan Komunitas Garuda Sakti Surabaya (KGSS), menyerukan melawan aksi yang mengandung gerakan separatis di Indonesia, khususnya di Surabaya.
Aksi perlawanan itu ditunjukan dengan membentangkan poster dan spanduk. Seperti spanduk bertuliskan ‘Arek Suroboyo Cinta NKRI !!! AMP jangan bikin rusuh’, ‘Tindak Tegas Provokator yang Mencoba Memecah Belah NKRI’ dan ‘Bu Risma, jangan biarkan Surabaya jadi sarang Makar oleh segelintir oknum mahasiswa Papua yang ingin merongrong NKRI’.

“Mereka (Mahasiswa Papua) datang kesini mencari ilmu untuk membangun daerahnya, Papua. Bukan melakukan aktifitas untuk memecah belah NKRI. Apakah ini dibenarkan?,” teriaknya salah satu orator, dalam aksinya, Senin, 16 Juli 2018.
Ketua Sekber Benteng NKRI, Arukat Djaswadi mengatakan, pihaknya secara tegas menolak dan siap melibas separatis yang berada di Surabaya. Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada aparat keamanan bertindak tegas terhadap separatis.
“Kami Arek Suroboyo, cinta NKRI, toleran dan cinta damai. Separatis yang berlindung di balik AMP (Aliansi Mahasiswa Papua) jangan bikin rusuh di Kota Jawa Timur, termasuk Surabaya,” katanya.
Menurut dia, pada dasarnya semuanya itu satu Bhinneka Tunggal Ika, mahasiswa Papua juga menjadi bagian saudara. Namun, baginya, musuh bangsa Indonesia adalah separatis yang berlindung dibalik nama mahasiswa Papua.
“TNI dan Polri kami minta mengambil tindakan tegas provokator yang mencoba memisahkan diri dari NKRI,” pintanya.
Secara terpisah, Sekretaris Daerah FPI Jatim, KH Khoirudin juga mengungkapkan, aksi yang dilakukan dengan turun di jalan itu ingin mempertahankan NKRI. Jangan sampai ada kelompok yang ingin memecah belah NKRI, termasuk dari kelompok separatis.
“Ini sikap untuk menunjukkan kita sebagai saudara untuk sama-sama mempertahankan bangsa Indonesia,” katanya.