Senin, 02 September 2019 22:31 UTC
SIMBOLIS. Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari (dua dari kiri) memberikan bantuan secara simbolis kepada warga di Gedung Row Material Cinde Lingkungan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, Senin 2 September 2019. Foto: Karina Norhadini.
JATIMNET.COM, Mojokerto – Pemkot Mojokerto membagikan 100 rombong dan 100 tenda kepada 200 pengusaha mikro yang mayoritas penjual makanan untuk meningkatkan taraf hidup dan perekonomian.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari di sela penyerahan scara simbolis, mengatakan tujuan dari pembagian bantuan ini untuk memajukan pendapatan para pengusaha mikro. Selain itu, pihaknya juga berharap pelaku usaha bisa meningkatkan kualitas dan produksi setelah menerima bantuan.
“Sektor kuliner ini butuh sentuhan karena banyak yang belum mampu memperbaiki diri,” kata Ika Puspitasari saat dijumpai di Gedung Row Material Cinde Lingkungan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, Senin 2 September 2019.
BACA JUGA: Pemkot Mojokerto Respons Inisiatif Warga Normalisasi Kali Tlusur
Ika, sapaannya, mengatakan bantuan tenda dan rombong ini diprioritaskan kepada pelaku usaha kuliner. Sebab sektor ini geliatnya cukup bagus di Mojokerto.
Selain itu, pemberian bantuan ini telah diawali dengan verifikasi salah satunya harus warga Kota Mojokerto yang diperkuat dengan kartu identitas, seperti KTP.
Verifikasi juga sudah dilakukan di sejumlah daerah seperti Wates, Prajuritkulon, Kranggan, dan area wisata di pusat kuliner Benteng Pancasila.
“Selanjutnya mereka tetap berjualan di tempat asalnya. Yang di rumah, ya tetap jualan di rumah, yang di sentra kuliner juga tetap di tempat asalnya,” urai Ika.
BACA JUGA: Gakopen Rintis Hutan Buah Pertama di Mojokerto
Sementara itu, Tasmiati (89) warga Flamboyan Wates yang sudah puluhan tahun berjualan nasi pecel di lingkungan tempat tinggalnya mengaku senang. Dia merasa terbantu dan diperhatikan pemerintah.
“Sejak dulu saya berharap mendapat bantuan, tapi tidak pernah terwujud. Alhamdulillah tahun ini, saya dapat satu rombong stainless yang lebih kuat,” katanya selepas penyerahan secara simbolis.
Sama halnya dengan Sunardi (59) pedagang seblak di lingkungan Wates, yang menerima tenda lengkap dengan tiangnya. “Harga tenda saat ini cukup mahal. Adanya bantuan saya harapkan bisa memperbaiki metode jualan saya,” harap laki-laki yang sudah dua tahun berjualan seblak di kediamannya.