Logo

Terlalu Dini Tunda Olimpiade 2020

Reporter:

Kamis, 19 March 2020 23:27 UTC

Terlalu Dini Tunda Olimpiade 2020

Ilustrasi/ BBC.co.uk

JATIMNET.COM, Surabaya – Wabah virus corona atau covid-19 telah membatalkan sejumlah agenda olahraga dunia. Salah satunya adalah Piala Eropa atau Euro 2020 yang ditunda tahun depan. Ancaman penundaan lainnya adalah pelaksanaan Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.

Ketua Atletik Dunia, Lord Coe meminta penundaan olimpiade dipertimbangkan. Namun untuk menyelenggarakan hajatan olahraga empat tahunan itu perlu dibarengi penyelesaian pandemi ini.

“Mari tidak membuat keputusan yang tergesa-gesa, ketika tidak bisa menyelesaikan (covid-19) dalam empat bulan ke depan,” kata Coe, dalam sebuah wawancara dengan BBC Radio 4, Kamis 19 Maret 2020.

Mantan Ketua Panitia Olimpiade 2012 London itu juga berpikir realistis. Apabila olimpiade tetap dilaksanakan 24 Juli 2020, virus corona diharapkan sudah selesai. “Apapun bisa terjadi,” lanjutnya.

BACA JUGA: Tour de France Tetap Dijalankan di Tengah Wabah Covid-19

Sebelumnya International Olympic Committe (IOC) atau Komite Olimpiade Internasional telah berbicara dengan perwakilan atlet dunia terkait krisis virus corona.

Presiden IOC, Thomas Bach mengakui telah menerima banyak pertanyaan tentang pelaksanaan kualifikasi olimpiade. Namun beberapa perwakilan meminta untuk menunggu empat bulan jelang olimpiade.

Sementara itu, pihak penyelenggara Tokyo 2020 telah menerima api olimpiade dari stadion Panathenaic Athena, dalam sebuah upacara kecil. Stadion tersebut pernah dijadikan olimpiade modern pertama di Yunanai pada 1896.

Api itu selanjutnya diterbangkan ke Jepang dengan pesawat khusus bernama 'Tokyo 2020 Go’. Adapun Ketua Olimpiade Tokyo 2020, Yoshiro Mori berharap kedatangan api membantu ‘menyingkirkan awan gelap yang menggantung di dunia’.

BACA JUGA: Prancis Terbuka Diundur September, Dampak Covid-19

Mantan peraih emas olimpiade 2012, Sir Matthew Pinsent menyerahhkan pelaksanaan olimpiade kepada pemegang kebijakan, apakah tetap dilaksanakan sesuai jadwal, menunda atau justru membatalkan.

“Saya hanya berpikir, pada hal-hal besar yang perlu dikhawatirkan pada tahapan ini. Bagi kami (atlet), tidak ada pilihan lain selain mempersiapkan diri,” kata Pinsent kepada BBC Radio 4.

Sejauh ini, lanjut Pinsent, sudah banyak kepala negara Eropa dan Asia menghentikan agenda olahraga. Dia sadar persiapan olimpiade bertahun-tahun diharapkan mencapai puncak (energi) pada pelaksanaan olimpiade. “Saya pikir (IOC) bertanggung jawab atas pelaksanaan olimpiade,” pungkas Pinsent.