Kamis, 17 June 2021 11:20 UTC
Beberapa tokoh dan organisasi masyarakat (ormas) dari Madura menggelar audiensi di Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Kamis 17 Juni 2021. Foto: Restu
JATIMNET.COM, Surabaya - Beberapa tokoh dan organisasi masyarakat (ormas) dari Madura sepakat dengan apa yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Kabupaten Bangkalan dalam penanganan sebaran Covid-19. Apalagi, di Madura saat ini sebaran Covid-19 terus meningkat.
Mengenai hal tersebut Ketua Madura Asli (MADAS) Berlian Ismail Marzuki mengaku sepakat dengan upaya pemerintah dalam memutus laju penyebaran Covid-19. Bahkan, pihaknya juga siap mensosialisasikan kepada masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Kita kepingin seluruh orang Madura patuhi protokol kesehatan. Masalah yang viral barusan itu hanya karena miskomunikasi. Jadi takutnya, dari pihak masyarakat Madura ekonomi kena. Karena apa? di lapangan sebetulnya bukan masalah ekonomi, tapi masalah prosedural, swab," ia menekankan.
Baca Juga: Penyekatan di Suramdu, Bupati Bangkalan Pastikan Tidak Ada Diskriminasi kepada Warga Madura
Sementara itu, Korlap Aksi, Gerakan Selamatkan Jatim (GAS Jatim) Bob Hasan menyampaikan bahwa aksi yang dilakukannya ini merupakan bentuk aspirasi dari beberapa elemen masyarakat Madura.
Pada intinya, pihaknya ingin agar penyekatan ini jangan sampai menyebabkan kerumunan. Oleh sebab itu, dia mendorong pemerintah agar pelaksanaan swab di akses Suramadu tidak hanya dilakukan satu titik lokasi.
"Bagaimana agar ada beberapa posko yang harus kita dirikan, bukan cuma di Surabaya. Di Bangkalan sudah mulai mendirikan posko untuk swab juga dari pihak provinsi dan Pemkab Bangkalan. Ini yang akan meminimalisir adanya kerumunan, dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19," ujarnya.
Baca Juga: 11 Hari Penyekatan, 354 Pengendara di Suramadu Positif Covid-19
Hal senada juga dikaakan Ketua Umum Aliansi Madura Perantau (AMP) Nawadi, ia menyatakan bahwa viralnya soal diskriminasi ini ternyata hanya sebuah pemelintiran.
Karena itu, audiensi ini dilakukan bukan untuk mencari siapa yang salah dan benar. Tapi, bagaimana ke depan dapat saling bahu-membahu dan kerjasama dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Jadi mulai sekarang kita berkomitmen, dengan elemen masyarakat, dengan seluruh organisasi Madura. Kita bahu-membahu, kita gotong royong terjun ke lapangan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat Madura," kata Nawadi.