Logo

Terapkan Prokes, Wisata Setigi Tambah Wahana Baru Kolam Banyu Gentong

Reporter:,Editor:

Jumat, 01 January 2021 12:40 UTC

Terapkan Prokes, Wisata Setigi Tambah Wahana Baru Kolam <em>Banyu Gentong</em>

WAHANA BARU. Wahana baru di Wisata Setigi berupa kolam mainan air anak yang diberi nama Kolam Banyu Gentong, Jumat, 1 Januari 2021. Foto: Agus Salim

JATIMNET.COM, Gresik – Wisata Selo Tirto Giri (Setigi) di Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, terus bergeliat meski di tengah pandemi Covid-19. Tentunya, setiap pengunjung dan pengelola diwajibkan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-10 seperti cek suhu badan, bermasker, cuci tangan, dan jaga jarak.

Di awal tahun 2021, wisata percontohan nasional ini menambah wahana baru berupa Kolam Banyu Gentong. Kolam ini merupakan kolam mainan air untuk anak-anak yang dilengkapi dengan air mancur.

Sebagai bagian dari penerapan protokol kesehatan, pengelola membatasi jumlah dan durasi anak-anak yang bermain di kolam yakni maksimal 30 anak selama dua jam. Selain air mancur, kolam ini dilengkapi gentong raksasa dan spot foto yang mempesona.

Pengelola Wisata Setigi yang juga Kepala Desa Sekapuk, Abdul Halim, mengatakan pihaknya menambah satu wahana untuk menyambut tahun baru dengan harapan bakal bisa menarik pengunjung, khususnya anak-anak.

BACA JUGA: Setigi, Bekas Tambang Kapur di Gresik yang ‘Disulap’ Jadi Wisata

"Bismillah, resmi dibuka Kolam Banyu Gentong. Alhamdulillah ini kado dari desa untuk Indonesia. Semoga kolam ini bisa meningkatkan ekonomi kerakyatan dan bermanfaat, bisa menambahkan imun tubuh kita makin kuat, karena bahagia," kata Halim, Jumat, 1 Januari 2021.

Nama Kolam Banyu Gentong, menurut Halim, punya filosofi tersendiri. Gentong merupakan bahasa Jawa yang artinya tempat air minum yang berbentuk seperti tempayan besar, biasanya terbuat dari tanah liat. 

Kemudian air inilah jadi sumber kehidupan. Semoga dengan sumber kehidupan ini, seluruh warga desa setempat sejahtera dan bahagia. 

Pihaknya berharap melalui wahana baru ini, Setigi semakin berkembang dan dapat terus menerus memberikan manfaat serta membangun ekonomi kerakyatan yang dimulai dari desa.

Terkait protokol kesahatan, pengunjung wisata bekas tambang kapur ini dibatasi hanya 50 persen saja. Jika biasanya jumlah pengunjung di akhir pekan bisa mencapai 6.000 orang, kini dibatasi maksimal 3.000 orang.

Pihaknya juga menyiagakan petugas untuk mengawasi pengunjung. Bahkan, menambah petugas keamanan khusus dengan melibatkan Linmas.

BACA JUGA: Desa Sekapuk Gresik Juara 1 Desa Brilian se-Indonesia

"Setigi benar-benar menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kita juga melibatkan Linmas untuk menjaga keamanan agar pengawasan prokes bisa terlaksana. Bahkan petugas setiap kali memberikan imbauan melalui mikrofon dan pusat informasi, " katanya.

Setigi merupakan lahan bekas bukit kapur yang ditambang dan merupakan tanah kas desa. Setelah selesai ditambang, pihak desa memanfaatkannya sebagai tempat wisata alam dengan sentuhan ornamen dan miniatur bangunan. Wisata ini dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Desa Sekapuk berhasil memanfaatkan bekas tambang kapur menjadi lokasi wisata yang memberdayakan masyarakat dan ekonomi kerakyatan.

Berkat prestasi itu, Desa Sekapuk baru-baru ini memperoleh penghargaan antara lain terpilih sebagai Juara Desa Brilian atau terbaik dari 75.436 desa se-lndonesia yang diselenggarakan BRI dan Founder Bumdes.id . Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal juga memberikan predikat Desa Cerdas dan menjadikan Desa Sekapuk sebagai Desa Percontohan Nasional.