Sabtu, 19 November 2022 01:40 UTC
Wali kota Mojokerto saat Coaching Manajemen Kepegawaian, Jumat 18 November 2022. Foto: Diskominfo Kota Mojokerto
JATIMNET.COM, Mojokerto - Seluruh karyawan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mendapat kesempatan untuk bersilaturahmi dan berdiskusi secara langsung dengan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari. Tatap muka tersebut berlangsung di Pendopo Sabha Mandala Madya pada Jumat 18 November 2022 sore.
Wali Kota Ika Puspitasari menyampaikan bahwa DLH merupakan satu bagian dinas teknis yang memiliki fungsi strategis untuk sebuah kota seperti Mojokerto. Sebuah kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi namun memiliki lahan yang sangat terbatas.
“Berbicara tentang DLH seolah-olah kota Mojokerto memiliki lahan yang luas, yang harus dikelola dan berhubungan dengan keberlanjutan lingkungan hidup, tapi tidak demikian implementasinya,” kata Ning Ita sapaan akrab wali kota.
Ia menerangkan bahwa DLH di Kota Mojokerto berperan untuk menjadikan Kota Mojokerto sebagai lingkungan perkotaan namun bisa menjadi sebuah lingkungan yang bersih, nyaman, asri dan indah.
Baca Juga: Sosialisasi Pengurangan Kantong Plastik, DLH Tegur 50 Outlet yang Langgar Perwali
“Jadi lebih kepada bagaimana caranya DLH Kota Mojokerto mewujudkan kota yang kecil ini menjadi sebuah kota yang bersih, nyaman, indah dan asri dinikmati oleh warganya dan masyarakat yang berkegiatan di kota kita,” kata Ning Ita.
Salah satu masalah yang menjadi curhatan pegawai DLH adalah kurangnya sumber daya manusia pada dinas tersebut. Menanggapi hal ini, Ning Ita mengarahkan agar DLH melakukan analisa jabatan dan evaluasi jabatan.
“Untuk saat ini pemenuhan kebutuhan pegawai dapat disesuaikan dengan analisa jabatan dan evaluasi jabatan. Sedangkan skema tenaga honorer masih dapat diterapkan hingga ada ada aturan baru dari Kemenpan-RB,” jelas wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini.
Masalah lain yang menjadi keluh kesah pegawai DLH adalah banyaknya sampah khususnya yang timbul karena banyaknya PKL di Kota Mojokerto. Terkait hal ini Ning Ita menjelaskan bahwa semakin banyak penduduk maka semakin banyak sampah yang dihasilkan.
Baca Juga: DLH Surabaya Tambah Empat Armada Truk Compactor
Terlebih Kota Mojokerto yang terkenal dengan kuliner malamnya dan menjadi destinasi bagi orang-orang dari lain, tentunya hal ini juga akan menambah jumlah sampah di Kota Mojokerto yang secara otomatis menambah jumlah beban kerja bagi pegawai DLH.
“Untuk masalah sampah yang ditimbulkan oleh PKL bisa dikoordinasikan dengan perwakilan masing-masing paguyuban PKL melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoukmperindag) sehingga nantinya dapat dihasilkan solusi yang memberi kemanfaatan bagi para petugas kebersihan maupun PKL,” saran Ning Ita.
Sebagai informasi, coaching manajemen kepegawaian ini difasilitasi oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Mojokerto untuk memberbaiki manajemen kepegawaian sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik bagi warga Kota Mojokkerto. (ADV/Inforial)