Logo

Target Kemkominfo Soal Layanan 5G di Indonesia

Reporter:

Selasa, 02 July 2019 03:56 UTC

Target Kemkominfo Soal Layanan 5G di Indonesia

Ilustrasi jaringan 5G

JATIMNET.COM, Surabaya – Jika Inggris atau pun Korea Selatan tengah menikmati jaringan 5G, maka pengguna di Indonesia harus bersabar. Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) mengatakan jika Indonesia tidak terburu-buru menggelar jaringan 5G.  Setidaknya, hingga akhir tahun ini.

 

"Kami akan melakukannya hanya pada saat yang tepat," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) Ismail, usai pembukaan Pertemuan Ke-25 "Asia Pacific Telecomunity (APT) Wireless Group" yang akan berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten, Senin 1 Juli 2019).

 

Menurut dia, jangan sampai penyelenggaraan jaringan 5G ini dilakukan terlalu cepat, karena teknologinya di dunia pun juga masih dalam tahap pengembangan.

 

"Tetapi kami juga tidak akan terlalu lama agar Indonesia tidak tertinggal dengan negara lain dalam penerapannya (jaringan 5G)," lanjut Ismail.

 

BACA JUGA: Gandeng Qualcomm, Lenovo Pamerkan Laptop dan Ponsel 5G

 

Dia mengatakan, pemerintah akan menetapkan frekuensi 5G setidaknya setelah Konferensi Komunikasi Radio Dunia (WRC) yang dijadwalkan berlangsung di Mesir pada Oktober 2019.

 

Pada tahun ini juga, kata Ismail, pemerintah bersama sejumlah komunitas, termasuk perusahaan operator, akan membentuk kelompok kerja khusus untuk mempersiapkan layanan jaringan 5G ini.

 

"Kelompok kerja tersebut termasuk membahas aspek ekonomi dalam penerapan frekuensi 5G," kata dia.

 

Komunitas itu akan membahas model bisnis terbaik yang bisa diterapkan oleh operator dalam melayani masyarakat dengan teknologi 5G ini.

 

BACA JUGA: Operator Seluler 3 Sediakan Layanan 5G di Kota Ini

 

Saat ditanya Indonesia akan memilih ekosistem 5G atau 3,5G yang berkembang di dunia saat ini, Ismail menegaskan Indonesia akan ikuti ekosistem yang terbaik yaitu 5G.

 

"Dengan memilih ekosistem 5G ini, biaya investasi dari operator untuk pengembangan layanan 5G akan lebih efisien," kata Ismail. (ant)