Logo

Tangani Stunting Jatim, Emil Belajar ke Pandeglang dan Libatkan Ahli Gizi

Reporter:,Editor:

Selasa, 30 July 2019 15:35 UTC

Tangani Stunting Jatim, Emil Belajar ke Pandeglang dan Libatkan Ahli Gizi

Ilustrasi oleh Gilas Audi

JATIMNET.COM, Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak belajar ke Pandeglang sebagai upaya mengatasi stunting di wilayah Jawa Timur.

Mantan Bupati Trenggalek itu juga menggandeng ahli gizi untuk penanganan stunting.

"Kami mencari solusi ke Pandeglang, di sana mampu menurunkan angka stunting dengan cepat," ujar Emil usai acara Sosialisai Inovasi Intervensi Aksi Cegah Stunting di Dinas Kesehatan Jatim, Selasa 30 Juli 2019. 

Diungkapkannya, tingginya angka stunting di Pandeglang dapat diatasi salah satunya dengan sosialisasi mengurangi konsumsi kental manis untuk anak.

BACA JUGA: 12 Persen Balita Terdata di Dinkes Kediri Alami Stunting

Hasilnya, selaras dengan menurunnya angka stunting usai banyak yang berganti mengkonsumsi susu secara benar. 

Hasil di Pandeglang ini akan dijadikan Pemprov Jatim sebagai salah satu refrensi penanganan stunting.

"Namun ternyata di tiap daerah juga harus memberikan treatmen dan pendekatan yang berbeda," ungkapnya. 

Untuk itu, lanjut Emil, pihaknya akan menggandeng pakar tumbuh kembang dan gizi anak untuk menangani stunting di 12 kabupaten/kota.

BACA JUGA: Belasan Ribu Bayi Alami Stunting di Malang Tahun Lalu

Para pakar dari Fakultas Kedokter Universitas Indonesia (FKUI) yang bekerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi telah menawarkan proyek percontohan penanganan stunting. 

"Setelah ini IDAI Ikatan Dokter Anak Indonesia bersama Dinkes dan tim Profesor dr Damayanti (peneliti tumbuh kembang dan gizi anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo/FKUI), dan PDT (dirjen desa tertinggal) akan merumuskan langkah tindak lanjut. Pemprov akan mensupport," kata Emil. 

Sejauh ini angka stunting di Jawa Timur masih 30 persen. Di antara 70 persen anak yang terkena stunting itu terindikasi mengalami keterbatasan intelektual. 

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Jatim Vitria Dewi mengaku tengah memantau anak di 12 kabupaten/kota yang menjadi fokus penanganan stunting.

BACA JUGA: Remaja Putri Sudah Sepatutnya Mendapatkan Edukasi Stunting

Di wilayah itu ada sekitar 2,8 juta anak terkena stunting. 

"Kami harus melakukan pengamatan untuk melihat tumbuh kembang anak. Bukan hanya melihat tinggi dan berat badan anak, tetapi juga harua diamati lingkar kepala, panjang badan anak juga," kata Vitria Dewi.