Senin, 17 July 2023 23:40 UTC
Grafis Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival (SCCIFAF) 2023 atau Parade Deville kembali digelar di Kota Surabaya.
SURABAYA CROSS CULTURE INTERNATIONAL FOLK ART FESTIVAL (SCCIFAF) 2023 atau Parade Deville kembali digelar di Kota Surabaya. Event internasional ini dimulai pada Minggu 16 Juli 2023 pagi hingga 20 Juli 2023. Saat pembukaan acara, warga berbondong-bondong memadati Jalan Tunjungan hingga ke halaman Balai Kota Surabaya.
Selain itu, para peserta dari berbagai negara dan daerah di Indonesia juga berlomba-lomba untuk ambil bagian dalam event tersebut. Peserta yang ikut menunjukkan kebudayaan. Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival 2023 ini digelar untuk merayakan 25 tahun hubungan kerjasama sister city antara Kota Surabaya dengan Kota Kochi Jepang.
Bahkan, pada saat itu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama jajarannya dan juga Wali Kota Kochi Jepang Seiya Okazaki bersama jajarannya sempat audiensi dengan Wali Kota Eri di ruang kerjanya. Mereka memperkuat kerjasamanya di bidang budaya dan ekonomi. “Ada 8 negara dan 9 daerah di Indonesia yang memeriahkan acara yang sangat luar biasa ini,” kata Wali Kota Eri.
8 negara itu adalah Yunani, India, Korea Selatan, Mexico, Filipina, Sri Lanka, Uzbekistan dan Prancis. Sedangkan 9 daerah di Indonesia itu adalah Pangkal Pinang (Bangka Belitung), Mengwi (Bali), Kendari (Sulawesi Tenggara), Flores (NTT), DKI Jakarta, Banjarmasin (Kalimantan Barat), Bone (Sulawesi Selatan), Polewali Mandar (Sulawesi Barat), Kota Surabaya dan Mojokerto (Jawa Timur).
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, kegiatan ini bisa memberikan interaksi dari satu negara dengan negara lainnya dan antara satu daerah dengan daerah lainnya di Indonesia.
"Kita mengambil peran besar. Surabaya ingin menjadi salah satu kota di Indonesia yang memperkenalkan culture, makanan, seni dan budaya kita. Menyuguhkan aktivitas mereka. Bisa interaksi memberikan informasi tentang makanan mereka. Ada interaksi satu negara dan negara lain," kata Wiwiek.