Jumat, 27 June 2025 03:00 UTC
Bangunan pamsimas di Desa/Kecamatan Tambelangan, Sampang yang dinilai bermasalah karena sebagian warga masih kesulitan mendapatkan air bersih dari program tersebut, Jumat, 27 Juni 2025..Foto : Zainal Abidin
JATIMNET.COM, Sampang - Progam Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Desa/Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang bermasalah.
Fasilitas air bersih dari program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini tidak dapat diakses oleh seluruh warga Desa Tambelangan.
Oleh karena itu, muncul dugaan kesalahan penentuan titik sumber air untuk program Pamsimas di Desa Tambelangan yang dibangun pada tahun 2023.
BACA: Pemkot Probolinggo Ingin Negosiasi Ulang Kuota dan Harga Air Bersih dari Ronggojalu
Salah seorang warga desa tersebut mengatakan bahwa sebagian penduduk mendapatkan air bersih dari sumur bor milik pribadi. Sedangkan sumur bor dalam progrm Pamsimas tidak mengeluarkan air.
"Selama ini air yang dialirkan ke rumah warga bukan dari pengeboran Pamsimas tersebut melainkan memanfaatkan sumur bor milik orang lain atau pribadi," kata warga yang tidak bersedia namanya disebut dalam berita, Jumat 27 Juni 2025.
Proyek pembangunan pamsimas tersebut menelan sekitar Rp400 juta. Duit yang bersumber dari pemerintah pusat itu digunakan untuk membangun sumur bor, tandon air, jaringan pipa air, dan sambungan rumah (SR).
BACA: Atasi Krisis Air Bersih, Polres Probolinggo Kota Bangun 4 Sumur Bor di Sumberkramat
Namun, setelah jadi program itu tak mampu memberikan dampak positif kepada warga Desa Tambelangan secara maksimal.
"Sumur bor yang dibangun tidak mengeluarkan air alias kering. Artinya, proyek pamsimas tersebut gagal," ujar pria 47 tahun itu.
Sementara itu, Kepala Desa Tambelangan Mohammad Paisol belum bisa dimintai keterangan terkait bangunan pamsimas tersebut. Saat jatimnet.com mendatangi kediamannya, Paisol sedang ke luar rumah.
Bahkan, Paisol tidak bisa dihubungi melalui sambungan telepon seluler dengan nomor yang biasa digunakan.
