Logo

Sudah Mulai Dibuka, Pemkab Situbondo Minta Pengelola Wisata Terapkan PeduliLindungi

Reporter:,Editor:

Selasa, 21 September 2021 02:00 UTC

Sudah Mulai Dibuka, Pemkab Situbondo Minta Pengelola Wisata Terapkan PeduliLindungi

Salah satu destinasi wisata pantai Merak-Baluran, Kecamatan Banyuputih, Situbondo. Foto: Hozaini/Dokumen

JATIMNET.COM, Situbondo – Sejumlah objek wisata sudah mulai dibuka sejak Kabupaten Situbondo masuk level 1. Saat ini penyebaran Covid-19 harian di Situbondo terendah di Jawa Timur. Pemkab meminta seluruh  pengelola wisata agar tetap menerapkan prokes ketat dan menggunakan PeduliLindungi.

Kasus penyebaran Covid-19 harian aktif di Situbondo terndah beberapa hari ini di Jawa Timur. Kita selalu ada di no 37 atau terendah kedua di Jatim, ini harus kita jaga,” kata Sekretaris Daerah Pemkab Situbondo, Syaifullah, Selasa, 21 September 2021.

Dijelaskan, penerapan PeduliLindungi di semua objek wisata akan memudahkan screening bagi pedagang maupun pengunjung. Saat ini, masih banyak pelaku ekonomi di lokasi wisata belum divaksin dan akan jadi tanggung jawab pengelola wisata. “Masih ada pedagang di lokasi wisata belum bersedia divaksin. Saya sudah kontak pengelola wisata agar mereka segera divaksin,” terangnya.

Baca Juga: Optimis Penuhi Terget Cakupan Vaksin 50 Persen, Begini Kiat Satgas Covid-19 Situbondo

 Menurut syaifullah, saat ini yang sudah menerapkan scan barcode PeduliLindungi yaitu desa wisata kampung Blekok yang baru-baru dikunjungi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno. Meski begitu, pengelola wisata harus memiliki alternatif bagi screening pengunjung wisata yang tak menggunakan android.

“Masyarakat kita ini kan tak semuanya pakai android. Nah kasus-kasus seperti ini harus ada solusinya. Setidaknya ada filter pertama sebelum pengunjung masuk lokasi wisata,” ujarnya.

Selain melakukan screening di pintu masuk lokasi wisata, pengelola wisata harus tetap menerapkan protokol kesehatan.  Kalau di suatu lokasi wisata pengunjungnya banyak, maka harus ada petugas di lapangan yang selalu mengawasi agar tak terjadi kerumunan.

Baca Juga: Sandiaga Uno Puji  Wisata Kampung Blekok Situbondo Dilengkapi Scan Barcode PeduliLindungi

“Itu paling penting penerapan prokes. Jangan sampai lokasi wisata jadi klaster penyebaran Covid-19. Untungnya, semua destinasi  wisata  di Situbondo merupakan wisata alam, jadi agak lebih mudah memantaunya untuk tidak berkerumun,” terangnya.

Syaifullah menambahkan, saat ini 17 Kecamatan di Situbondo zona kuning atau risiko rendah penyebaran Covid-19. Tidak ada kasus pasien aktif baru menjalani perawatan medis di rumah sakit maupun sedang menjalani isolasi mandiri.

“Jumlah total pasien Covid-19 di Situbondo sebanyak 7. 118 orang, terdiri dari 872 meninggal dan 6.234 pasien sembuh. Jadi semua Kecamatan sudah zona kuning,” pungkasnya.