Logo

Solar Langka, Banyak Bus Terlambat Masuk ke Terminal Tujuan

Reporter:,Editor:

Kamis, 21 October 2021 07:00 UTC

Solar Langka, Banyak Bus Terlambat Masuk ke Terminal Tujuan

Bus diterminal Seloaji Ponorogo sedang menunggu jadwal pemberangkatan, Kamis 21 Oktober 2021. Foto: Gayuh.

JATIMNET.COM, Ponorogo – Langkanya jenis solar bersubsidi atau biosolar membuat para sopir bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) terlambat untuk sampai di kota tujuan.

Sopir Bus AKDP, Sadiyono, menuturkan harus mengantri 30 menit lebih untuk mendapatkan jatah soalr bersubsidi tersebut. Selain itu pembelian juga dibatasi, dimana untuk setiap kendaraan masing-masing hanya boleh mengisi solar maksimal Rp 300 ribu.

“Padahal kebutuhannya untuk Surabaya-Ponorogo bisa sampai Rp 600 ribu,” kata Sadiyono, Kamis 21 Oktober 2021.

Beruntung meski harus mengantri cukup lama untuk mengisi BBM, seluruh penumpangnya sampai saat ini tidak ada yang protes atau keberatan. Meskipun penumpang terkadang harus terlambat dari jadwal yang seharusnya sampai diterminal tujuan.

Baca Juga: Isu Kelangkaan Solar Dikeluhkan Pengusaha Hingga Sopir Angkutan Umum Probolinggo

“Selain itu banyak juga SPBU yang stok solar ya kosong, sehingga harus bisa mengira-ira harus isi BBM dimana,” ujar Sadiyono.

Hal senada juga dialami Kristian, sopir Bus AKAP jurusan Ponorogo-Jakarta ini juga harus jeli dalam menentukan tempat pengisian BBM. Selain pembelian dibatasi, panjangnya antrian juga membuat jadwal untuk sampai diterminal tujuan menjadi terlambat.

“Tiap ada SPBU kosong saya masuk, pembelian juga dibatasi 200 sampai 300 ribu,” kata Kristian.

Padahal untuk perjalanan Ponorogo-Jakarta ia biasa membeli BBM senilai Rp 1 juta untuk sekali perjalanan. Untuk itu ia harus berpindah-pindah SPBU sebanyak lebih dari tiga kali. Hal ini membuatnya harus terlambat hingga 2 jam untuk sampai terminal tujuan.

“Biasanya saya sampai Ponorogo jam 1 dini hari, sekarang bisa sampai jam 3 pagi,” pungkas Kristian.