Logo

SMGR Perkuat Pasar Ekspor Senilai Rp 4,44 Triliun

Reporter:

Rabu, 19 September 2018 13:00 UTC

SMGR Perkuat Pasar Ekspor Senilai Rp 4,44 Triliun

SMGR akan melakukan penjajagan penjualan semen di Australia dan Austrai guna memperkuat pasar luar negeri. FOTO: Dok.

JATIMNET.COM, Surabaya – PT Semen Indonesia akan terus memperkuat pasar luar negeri setelah pasokan dalam negeri kelebihan 30 juta ton. Angka tersebut relatif tinggi lantaran didorong persaingan dalam negeri yang ketat seiring masuknya delapan pemain baru sejak tahun 2015.

Direktur Marketing & Supply Chain Semen Indonesia, Adi Munandir dalam keterangan resminya menargetkan mengekspor 3 juta ton semen senilai Rp 4,44 triliun. Menurutnya, saat ini adalah kesempatan terbaik untuk memperkuat pasar ekspor seiring dengan lesunya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

“Kami akan terus menggenjot ekspor sebagai langkah untuk memacu utilisasi pabrik dalam negeri. Karena saat ini kondisi industri semen dalam negeri kelebihan pasokan hingga 40 persen,” jelas Adi, Rabu 19 September 2018.

Sepanjang Januari-Agustus tahun ini, emiten berkode SMGR itu telah mencatatkan ekspor 1,99 juta ton, atau tumbuh 42,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercapai 1,39 juta ton.

Disebutkan Adi Munandir negara tujuan ekspor semen dan klinker SMGR diantaranya Sri Lanka, Tahiti, Timor Leste, Tonga, Uni Emirat Arab, Yaman, Filipina, dan Cina. Selain itu, SMGR juga mengekspor semen ke Australia, Austria, Maladewa, India dan Bangladesh.

“Untuk lebih meningkatkan penjualan di pasar ekspor, SMGR akan memperkuat jaringan di negara-negara tujuan serta menjajaki berbagai negara lainnya dan ikut aktif dalam kegiatan misi dagang,” jelas Adi Munandir.

Di tengah ketatnya persaingan industri semen dalam negeri, hingga bulan Agustus 2018, SMGR mencatatkan kinerja positif, dengan penjualan mencapai 20,67 juta ton. Angka tersebut tumbuh 4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 19,88 juta ton.

Capaian penjualan tersebut terdiri dari penjualan dalam negeri sebesar 16,93 juta ton, ekspor sebesar 1,99 juta ton, serta penjualan dari Thang Long Cement Company  Vietnam (TLCC) sebesar 1,75 juta ton.

Dalam acara Investor Summit yang dilaksanakan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Surabaya, Rabu 19 September 2018, Adi Munandir menegaskan bahwa seluruh kegiatan pemasaran dan supply chain dipusatkan di Holding Company.

“Kami pastikan tidak lagi terdapat double brand yang saling bersaing di pasar yang sama. Misalnya Semen Gresik dan Semen Padang bersaing di Jakarta, atau Semen Gresik dan Semen Tonasa bersaing di Bali. Kondisi ini akan menambah tekanan persaingan di pasar domestik dan berakibat pada persaingan harga jual,” tegasnya.